Pendidikan

Kepsek di Halmahera Selatan Diduga Tilep Honor Guru, Warga Palang Sekolah

Sekolah di Halmahera Selatan dipalang warga. Foto: Ist

Warga Dusun Marimoi, Desa Saketa, Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, melakukan aksi pemalangan terhadap Sekolah Dasar Negeri (SDN) 226 pada Senin, 1 September 2025.

Aksi ini merupakan bentuk protes atas dugaan penyelewengan honor guru bantu oleh kepala sekolah serta ketidakhadiran kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya.

Warga menuding Kepala SDN 226, Hamid Abdurrahman, tidak hanya jarang masuk sekolah, tetapi juga menahan honor para guru bantu selama 12 bulan, terhitung sejak September 2024 hingga September 2025.

"Sekolah kami dipalang sebagai bentuk protes dan tekanan agar Bupati Halmahera Selatan melalui Dinas Pendidikan segera mencopot kepala sekolah yang tidak bertanggung jawab," ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Seorang guru bantu yang juga tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya karena belum menerima honor selama satu tahun penuh.

"Honor kami tidak dibayar selama 12 bulan. Pak Hamid selalu berjanji akan membayar ketika dana BOS cair, tetapi sampai sekarang belum ada pembayaran," ujarnya kepada awak media.

Sebagai bentuk tuntutan, warga memasang beberapa spanduk protes di pagar sekolah dan ruang guru dengan tulisan seperti:

"Mendesak Kadis Pendidikan Segera Evaluasi dan Copot Kepsek 226 Halmahera Selatan"

"Kepsek Stop Makan Gaji Guru"

"Ganti Kepsek Pemalas"

"Desak Kepala Dinas Segera Copot Kepsek Pemalas"

Aksi ini mendapat dukungan dari para orang tua siswa yang menilai kondisi sekolah semakin memburuk akibat kepemimpinan yang tidak efektif.

Hingga berita ini diturunkan, media masih berupaya menghubungi Kepala Sekolah SDN 226, Hamid Abdurrahman, untuk memberikan klarifikasi atas tuduhan yang disampaikan oleh warga dan guru bantu.

Penulis: Din
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga