Peristiwa

Akses Terputus! Jalur Payahe–Weda Tertimbun Longsor, Gubernur Maluku Utara Gercep

Longsor di Jalan Payahe-Weda. Foto: Ist

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Tidore Kepulauan sejak Rabu malam menyebabkan longsor besar di Kilometer 8 jalur lintas Payahe–Weda, Kamis pagi, 4 September 2025.

Material longsor berupa tanah dan batu menutup seluruh badan jalan, menyebabkan akses darat penghubung Tidore dan Halmahera Tengah lumpuh total.

Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba. Tidak ada korban jiwa, namun lumpuhnya jalur utama tersebut membuat aktivitas warga terganggu dan distribusi logistik terhambat.

Jalur Payahe–Weda merupakan satu-satunya akses darat strategis yang menghubungkan Kota Tidore Kepulauan dengan Kabupaten Halmahera Tengah. Putusnya jalur ini membuat kendaraan roda dua dan empat sama sekali tak bisa melintas.

Sejumlah warga berusaha membuka jalan secara manual menggunakan alat seadanya. Namun medan berat dan ketebalan material longsor membuat upaya tersebut tidak berhasil.

Akses jalan Payahe-Weda yang longsor sudah bisa dilewati. Foto: Ist

Menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Gubernur Maluku Utara Sherly Laos langsung menginstruksikan penanganan cepat di lokasi kejadian. Dalam keterangannya, Sherly menyatakan bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam.

“Sesuai laporan BPBD, penanganan darurat telah dilakukan di lokasi. Tim gabungan sudah bergerak dan alat berat dikerahkan,” tegas Sherly, Kamis sore.

“Kami juga sedang menyiapkan pemasangan alat untuk memantau pergerakan tanah agar kejadian serupa bisa diantisipasi lebih awal,” tambahnya.

Sherly menjelaskan bahwa tim teknis telah melakukan investigasi di sejumlah titik rawan longsor. Salah satunya di STA 1+200, ditemukan adanya pergeseran badan jalan ke arah kiri, yang menandakan kontur tanah sangat labil.

Temuan tersebut, menurutnya, menegaskan perlunya penanganan jangka panjang, tidak hanya sekadar pembersihan material.

“Ini bukan hanya soal buka jalan, tapi soal keselamatan jangka panjang. Kita butuh sistem pemantauan dan penanganan permanen,” ujar Gubernur.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk menghindari jalur Payahe–Weda sementara waktu, terutama saat cuaca ekstrem. Warga juga diminta waspada terhadap potensi longsor susulan karena struktur tanah di lokasi masih labil.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga