Olahraga
Difabel Maluku Utara Ukir Prestasi Gemilang di PEPARPEDA II, Wagub: Jangan Pernah Menyerah

Pekan Paralympic Pelajar Daerah (PEPARPEDA) II Maluku Utara resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, pada Kamis, 4 September 2025 di Ballroom Kie Raha Muara Hotel, Ternate.
Ajang olahraga khusus pelajar difabel ini menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk mengukir prestasi gemilang.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas semangat juang para atlet difabel yang telah menunjukkan kemampuan terbaik mereka selama kompetisi berlangsung.
“Keterbatasan fisik bukan ukuran untuk berkiprah. Meski ada kekurangan, semangat belajar dan meraih prestasi harus terus digelorakan. Semua berhak mendapat kesempatan yang sama untuk maju,” ujar Wagub.
Ia juga memberikan pesan menyentuh kepada seluruh peserta, terutama yang belum meraih juara, agar tidak mudah menyerah dan terus berusaha.
“Yang juara, selamat. Yang belum, jangan menyerah. Teruslah mengasah kemampuan, karena perjalanan masih panjang,” pesannya.
PEPARPEDA II tahun ini diikuti oleh 100 atlet difabel dari berbagai kabupaten dan kota di Maluku Utara. Mereka bertanding di empat cabang olahraga, yaitu atletik, renang, bulu tangkis, dan tenis meja. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi simbol semangat, ketekunan, dan keberanian para pelajar difabel dalam menghadapi tantangan hidup.
Selain para atlet, ajang ini juga mendapat dukungan dari para pelatih, pendamping, serta pemerintah daerah yang hadir memberi semangat dan motivasi. Suasana penutupan berlangsung hangat dan penuh haru, diselingi dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang.
Wagub berharap semangat dan prestasi yang telah ditunjukkan dalam PEPARPEDA ini bisa menjadi bekal untuk melangkah ke tingkat lebih tinggi, baik di ajang nasional maupun internasional.
“Jadikan pengalaman ini sebagai pijakan. Jangan pernah menyerah. Terus belajar, berlatih, dan buktikan bahwa kalian mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi,” pungkasnya.
PEPARPEDA II tak hanya menorehkan prestasi, tetapi juga meninggalkan pesan kuat: bahwa mimpi dan semangat tidak mengenal batas, termasuk bagi mereka yang hidup dengan keterbatasan fisik.
Komentar