Sepakbola
Perkuat Peran Suporter, Kemenpora Gelar KIE di Maluku Utara
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) memperkuat peran suporter dalam pembangunan industri olahraga nasional dengan menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di Ternate, Maluku Utara, Selasa, 16 September 2025.
Kegiatan bertema “Suporter Cerdas, Tim Berkualitas” ini diikuti oleh perwakilan kelompok suporter Malut United, manajemen klub, serta perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, dengan tujuan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya peran suporter dalam menciptakan atmosfer sepak bola yang sehat, edukatif, dan kondusif.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Kemenpora untuk mendorong keterlibatan aktif dan bertanggung jawab dari suporter dalam ekosistem olahraga nasional.
Asisten Deputi Olahraga Profesional Kemenpora, Yusuf Suparman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa edukasi ini merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, khususnya Pasal 55 yang mengatur hak dan kewajiban suporter.
“Negara hadir untuk menjamin hak suporter, termasuk hak untuk terorganisasi secara legal dan diakui sebagai bagian penting dalam ekosistem olahraga. Peran mereka bukan sekadar pendukung di tribun, tetapi juga mitra dalam menjaga atmosfer kompetisi tetap sehat,” jelas Yusuf.
Ia menegaskan bahwa suporter merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem persepakbolaan nasional. Mereka memiliki potensi besar untuk mendorong kemajuan klub dan menciptakan budaya olahraga yang positif.
Dalam kegiatan ini, Kemenpora menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai institusi nasional yang kompeten di bidangnya, antara lain: Budiman A. Dalimunthe dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), Kombes Pol Teguh Karyadi, Kepala Biro Operasi Polda Maluku Utara, Laurensius Indra dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), dan Mohamad Kusnaeni, pengamat sepak bola nasional.
Para narasumber membawakan materi tentang profesionalisme suporter, keamanan pertandingan, peran komunitas suporter dalam industri sepak bola, serta pentingnya regulasi dan edukasi berkelanjutan.
Yusuf juga memberikan apresiasi kepada Malut United sebagai klub yang berkomitmen pada pembinaan lokal dan menjaga hubungan harmonis dengan suporter.
“Malut United adalah satu-satunya klub Liga 1 yang saat ini dilatih oleh pelatih lokal. Ini menjadi contoh baik bahwa klub ini membangun kekuatannya dari dalam, termasuk membina suporternya agar tetap damai, edukatif, dan menjaga suasana kompetisi yang kondusif,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara klub dan suporter yang sehat merupakan kunci penting dalam pengembangan sepak bola berbasis komunitas.
Kegiatan KIE ini juga merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. Dalam regulasi tersebut, pemerintah menegaskan pentingnya peran semua pihak, termasuk suporter, dalam mewujudkan sepak bola Indonesia yang maju dan profesional.
“Kehadiran negara dalam kegiatan edukatif seperti ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap persepakbolaan nasional. Suporter yang terdidik dan sadar peran akan menjadi kekuatan besar dalam membangun industri olahraga yang sehat,” tutup Yusuf.