Pemerintah

Tiga Pulau Jadi Rebutan, Gubernur Sherly Ambil Langkah Damai

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos bersama Wamendagri Bima Arya Sugiarto. Foto: Halmaherapost.com

Sengketa wilayah atas tiga pulau antara Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara kembali memanas.

Polemik yang melibatkan Pulau Sain, Pulau Piay, dan Pulau Kiyas di Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, ini bahkan memicu pembakaran rumah warga dan ketegangan sosial di wilayah tersebut.

Menanggapi hal ini, Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah cepat dengan menjalin koordinasi bersama Menteri Dalam Negeri, Gubernur Papua Barat Daya, serta Bupati Raja Ampat. Tujuannya adalah mencari solusi damai untuk menyelesaikan sengketa agar tidak berujung pada konflik berkepanjangan.

“Kita akan beraudiensi dengan Menteri Dalam Negeri, lalu duduk bersama Gubernur Papua Barat Daya dan Bupati Raja Ampat agar masalah ini tidak menimbulkan keributan. Semua bisa dibicarakan dengan baik,” ujar Sherly.

Sherly juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu yang berkembang dan menolak segala bentuk tindakan anarkis, termasuk pembakaran fasilitas umum dan rumah warga. Ia menegaskan pentingnya menjaga kedamaian dan kondusivitas wilayah demi kepentingan bersama.

“Kita semua satu Indonesia. Semua pihak mungkin memiliki data dan pendapat yang berbeda, tetapi mari kita komunikasikan dengan baik. Jangan sampai masyarakat menjadi korban,” tegas Sherly.

Di sisi lain, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi terkait konflik di tiga pulau tersebut. Ia berjanji akan mendalami persoalan ini setelah mendapatkan informasi lengkap dari pemerintah daerah.

“Terus terang saya belum mendapat pembaruan informasi dan laporan resmi. Nanti akan kami dalami terlebih dahulu, baru bisa memberikan keterangan lebih lanjut,” ujarnya.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga