Infrastruktur

Perempuan Hebat Bersinergi, Dorong Rp10 Triliun Infrastruktur Maluku Utara

Perempuan Hebat Maluku Utara saat bertemu Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Foto: Ist

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, bersama Irene Yusiana Roba Putri, dan Bupati Pulau Taliabu, Sashabila Widya L Mus bersinergi mendorong pengalokasian anggaran sebesar Rp10 triliun untuk percepatan pembangunan infrastruktur darat di Maluku Utara.

Komitmen ini ditegaskan dalam pertemuan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo,didampingi Sekjen Kementerian PUPR, pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku Utara secara resmi mengajukan usulan dana sebesar Rp10 triliun. Rinciannya, Rp8 triliun akan digunakan untuk peningkatan ruas jalan provinsi dan kabupaten, sementara Rp2 triliun difokuskan pada pembangunan jalan lingkar Pulau Taliabu.

Gubernur Sherly menegaskan bahwa pembangunan jalan dan jembatan bukan sekadar proyek fisik, melainkan kunci utama membuka akses ekonomi dan layanan dasar bagi masyarakat, terutama di desa-desa yang masih terisolasi.

“Apa artinya pertumbuhan ekonomi tinggi kalau petani masih sulit membawa hasil panen keluar dari kebun, nelayan kesulitan menukar ikan dengan beras, dan desa-desa tetap terisolasi? Pertumbuhan ekonomi tanpa konektivitas hanyalah angka di atas kertas,” ungkap Sherly melalui akun Instagram pribadinya.

Dengan latar belakang Maluku Utara sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia, yakni 32 persen, Sherly menilai pembangunan infrastruktur yang merata adalah langkah penting agar manfaat pertumbuhan benar-benar dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Anggaran Rp10 triliun tersebut diharapkan dapat dialokasikan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) atau melalui skema pembiayaan alternatif yang memungkinkan percepatan eksekusi.

“Terima kasih atas dukungan Pak Menteri dan Ibu Sekjen PUPR, juga kepada Ibu Irene dari Komisi V DPR RI. Sinergi para perempuan hebat ini bukan hanya membuka jalan secara harfiah, tapi juga membuka harapan dan masa depan bagi rakyat Maluku Utara,” ujar Sherly.

Baginya, pembangunan konektivitas adalah fondasi bagi pemerataan ekonomi. Jalan yang baik akan mempercepat distribusi hasil pertanian, memudahkan nelayan menjual tangkapan, serta menciptakan peluang usaha baru di pelosok desa.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga