Pendidikan

Menantu Mantan Kepsek di Halmahera Selatan Diduga Lolos PPG Fiktif

Ilustrasi

Risda Muhammad, menantu mantan kepala sekolah SMA Negeri 20 Halmahera Selatan, diduga lolos seleksi Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 dengan menggunakan data kepegawaian fiktif.

Dugaan manipulasi data ini memicu kecurigaan penyalahgunaan wewenang dan menjadi sorotan di lingkungan SMA Negeri 20 Halsel.

Hasil penelusuran sejumlah guru dan operator sekolah menunjukkan bahwa nama Risda Muhammad masih tercatat aktif sebagai guru Biologi dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) SMA Negeri 20 Halsel. Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Risda diduga tidak pernah hadir maupun mengajar di sekolah tersebut.

Informasi lainnya mengungkapkan bahwa Risda saat ini sedang mengajar di SLB Negeri Labuha, sementara datanya tetap tercatat di SMA Negeri 20 Halsel. Kondisi ini memperkuat dugaan adanya manipulasi data kepegawaian yang menguntungkan pihak tertentu.

“Ini sangat mencederai rasa keadilan. Banyak guru aktif yang benar-benar mengajar tidak lolos seleksi, tapi nama yang bahkan tidak pernah hadir di sekolah justru bisa lolos PPG,” ungkap salah satu guru yang meminta namanya dirahasiakan.

Kasus ini memunculkan dugaan penyalahgunaan wewenang dan lemahnya sistem pengawasan internal di lingkungan sekolah. Para guru mendesak Dinas Pendidikan dan pihak terkait untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap data kepegawaian serta proses seleksi PPG tahun 2025.

Mantan Kepala Sekolah SMAN 20 Halsel, Ishak, saat dikonfirmasi pada Kamis, 16 Oktober 2025, membenarkan bahwa data atas nama Risda Muhammad memang masih tercatat di sekolah tersebut. Namun, menurut Ishak, Risda sedang cuti hamil dan sementara waktu membantu mengajar di SLB Negeri Labuha.

Lebih lanjut Ishak menjelaskan bahwa menantunya terdaftar sebagai guru di SMAN 20 Halsel. Namun, berdasarkan data Dapodik yang diperoleh media, Risda baru tercatat sebagai guru honorer sejak Januari 2022.

Penulis: Din
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga