Organisasi
Dua Caketum HIPMI Maluku Utara Paparkan Visi Ekonomi Berani di Debat

Debat kandidat Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Maluku Utara berlangsung dinamis setelah enam hari masa kampanye di berbagai kabupaten dan kota.
Dua calon ketua, Firdaus Amir dan Rio Cristian Pawane, tampil percaya diri memaparkan visi ekonomi berani untuk memajukan HIPMI dan mendorong pertumbuhan pengusaha muda di daerah.
Acara debat yang digelar hari ini dipandu oleh moderator Mardania Gazali, S.H., M.H., dengan pembagian tiga segmen utama. Hadir pula empat panelis yang menyampaikan pertanyaan strategis, yakni Dr. Asis Hasyim, Ghifari Bopeng, Wahdariah, S.STP., dan Nasri Abubakar—meski berhalangan hadir, pertanyaan dari Nasri tetap dibacakan oleh moderator.
Firdaus Amir tampil dengan visi bertajuk “Akar Desa, Visi Global”, yang menekankan pentingnya membangun kekuatan ekonomi dari desa sebagai pondasi kemandirian daerah. Dalam pemaparannya, Firdaus menyatakan bahwa sektor perikanan merupakan peluang besar yang belum digarap maksimal, khususnya dalam mendukung kebutuhan industri besar seperti Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
“Data yang saya himpun menunjukkan bahwa IWIP membutuhkan pasokan ikan dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan pangan pekerja. Ini harus menjadi peluang nyata bagi pengusaha muda lokal,” tegas Firdaus.
Ia menambahkan bahwa jika terpilih, ia akan menjadikan pengembangan sektor perikanan laut sebagai program unggulan berbasis data dan riset. "Kita butuh kebijakan berbasis fakta, agar pengusaha muda di Maluku Utara bisa berdaya saing,” ucapnya.
Menjawab pertanyaan panelis mengenai penguatan ekonomi daerah, Firdaus menegaskan bahwa membangun dari desa adalah strategi jangka panjang yang berani dan solutif.
“Dari desa kita bisa menuju pasar global. Perikanan adalah sektor strategis yang bisa menumbuhkan pengusaha muda dan memperkuat ekonomi Maluku Utara secara menyeluruh,” ujarnya.
Rio Cristian Pawane Usung Visi “Reformis”
Sementara itu, Rio Cristian Pawane mengusung visi “Reformis”, dengan fokus pada pembaruan sistem dan tata kelola organisasi HIPMI. Ia menekankan bahwa organisasi perlu dikelola secara profesional agar mampu menjawab tantangan zaman dan melahirkan anggota yang kompeten serta berintegritas.
Dalam paparannya, Rio juga menyinggung sektor lain yang belum mendapat perhatian serius, seperti pertambangan dan peternakan, khususnya di wilayah perkotaan seperti Ternate.
“HIPMI harus menjadi katalisator perubahan. Kita perlu mereformasi sistem internal agar organisasi ini benar-benar menjadi rumah besar bagi pengusaha muda yang ingin berkembang,” ujar Rio.
Pada segmen closing statement, kedua kandidat menyampaikan pesan penutup yang mencerminkan arah kepemimpinan mereka.
Rio menekankan pentingnya menjadikan HIPMI sebagai wadah generasi emas pengusaha Maluku Utara. Ia berkomitmen memperkuat struktur organisasi dan memperluas jejaring nasional.
Sementara itu, Firdaus kembali menegaskan bahwa potensi ekonomi lokal adalah kekuatan utama HIPMI ke depan.
“Kemandirian ekonomi harus bertumpu pada kekuatan pengusaha muda daerah. Kita harus berani membangun dari desa, tapi berpikir dan bertindak secara global,” tutup Firdaus.
Komentar