Protes
Warga Tabangame Halmahera Selatan Demo Tuntut Perbaikan Jalan Rusak Puluhan Tahun
Puluhan warga Desa Tabangame, Kecamatan Bacan Timur Selatan, Halmahera Selatan, bersama Karang Taruna, menggelar demonstrasi dengan membawa spanduk dan poster tuntutan di depan kantor Bupati daerah setempat pada Selasa, 29 Oktober 2025.
Mereka menuntut perbaikan jalan lintas Tabangame–Wayaua yang telah rusak parah selama puluhan tahun dan menjadi keluhan utama masyarakat.
Koordinator aksi, Sunarto M. Saleh, memimpin orasi dengan tegas namun tetap tertib. Ia menyampaikan bahwa kondisi jalan tersebut telah lama menghambat aktivitas warga, terutama para petani dan pelajar yang setiap hari melintasi jalur itu. Menurutnya, aksi yang digelar masyarakat bukan semata-mata bentuk protes, melainkan wujud kepedulian terhadap pembangunan di wilayah selatan Halmahera Selatan.
“Ini bukan sekadar tuntutan, tapi bentuk kepedulian kami terhadap pembangunan di wilayah selatan Halmahera Selatan,” ujar Sunarto di hadapan massa aksi.
Dalam aksi tersebut, masyarakat menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah daerah. Mereka meminta Bupati Halmahera Selatan menetapkan peningkatan dan perbaikan jalan lintas Tabangame–Wayaua sebagai program prioritas strategis tahun anggaran 2026 dengan dukungan anggaran yang memadai.
Selain itu, warga mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera melakukan survei teknis agar perencanaan pembangunan dapat berjalan secara transparan dan profesional.
Mereka juga berharap pemerintah melakukan perbaikan sementara dalam waktu 2x24 jam agar jalan dapat kembali digunakan masyarakat. Tak hanya itu, warga turut mendorong DPRD Halmahera Selatan untuk mengawal proses penganggaran dan pengawasan proyek agar tepat sasaran serta bebas dari kepentingan pribadi.
Aksi yang berlangsung damai itu mendapat perhatian langsung dari Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, yang keluar menemui para demonstran. Kehadiran Bupati di tengah massa disambut tepuk tangan warga sebagai bentuk apresiasi terhadap kesediaannya berdialog langsung.
Bassam menyampaikan bahwa dirinya memahami keresahan masyarakat Tabangame dan memastikan pemerintah daerah telah menyiapkan langkah-langkah konkret untuk menindaklanjuti aspirasi tersebut.
Ia menjelaskan, khusus untuk pembangunan jembatan penghubung, pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat karena proyek tersebut membutuhkan anggaran besar dan perencanaan yang matang.
“Untuk pembangunan jembatan, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. Karena jembatan penghubung ini membutuhkan anggaran besar, maka harus melalui perencanaan yang matang,” ungkap Bassam di hadapan massa aksi.
Bupati muda itu menambahkan bahwa ia telah menginstruksikan Dinas PUPR agar segera turun ke lapangan melakukan pengukuran jalan sebagai tahap awal persiapan pembangunan. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mulai menganggarkan perbaikan sementara pada tahun depan.
“InsyaAllah tahun depan kami anggarkan untuk perbaikan sementara. Pemerintah daerah tidak tinggal diam terhadap persoalan infrastruktur masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Halmahera Selatan, Idham Pora, yang turut mendampingi Bupati dalam pertemuan tersebut, menyatakan kesiapannya untuk segera melakukan survei dan pengukuran jalan yang dimaksud.
“Sebentar atau besok kami akan langsung melakukan pengecekan,” ujar Idham.










Komentar