Pemerintah
Kolaborasi Pemkot dan BNPB Finalisasi Dokumen Risiko Bencana Ternate
Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk finalisasi Dokumen Kajian Risiko Bencana Kota Ternate.
Kegiatan ini bertujuan memastikan dokumen mencakup seluruh data kebencanaan, sosial, fisik, lingkungan, serta kapasitas daerah dalam menghadapi bencana.
Asistensi berlangsung selama tiga jam dan diikuti oleh tim kajian risiko bencana yang didampingi oleh Irma Yunita Saleh, Nurhafni A. Kadam (BPBD Ternate), serta Muhammad Saifullah (Bappelitbangda). Fokus asistensi meliputi delapan jenis bencana yang rawan terjadi di Kota Ternate, yaitu: gempa bumi, tsunami, gunungapi, tanah longsor, banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, dan gelombang ekstrem.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Ternate, Ferry Hamdany Wolley, menyampaikan pentingnya dokumen ini.
“Dokumen ini sangat penting sebagai panduan bagi Kota Ternate, terutama bagi Pemkot dan BPBD, terkait risiko bencana yang potensial. Semoga dokumen ini juga bermanfaat bagi semua stakeholder yang beraktivitas di Ternate,” ujarnya.
Kolaborasi antarinstansi menjadi kunci dalam mewujudkan ketangguhan Kota Ternate menghadapi bencana. Saat ini, Dokumen Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Ternate juga sedang dalam proses penetapan. Salah satu poin penting dalam dokumen tersebut adalah mitigasi bencana, yang menjadi perhatian utama dalam tata kelola, perencanaan, dan pengembangan kota ke depan.
Kepala Bappelitbangda Ternate, Thamrin Marsaoly, menambahkan, ini merupakan hasil dari kolaborasi yang sangat energik.
"Dengan letak Kota Ternate yang rawan bencana, dokumen kajian risiko bencana merupakan hal mutlak yang harus dimiliki. Kami, dari Bappelitbangda, mendukung penuh kegiatan seperti ini," katanya.
Dokumen kajian risiko bencana ini diharapkan menjadi acuan penting bagi perencanaan pembangunan, mitigasi risiko, dan kesiapsiagaan masyarakat Ternate, sehingga dapat meningkatkan ketahanan dan keselamatan warga secara menyeluruh.










Komentar