Pemerintah

Gubernur–Wagub Kompak Hadiri Pesta Adat Sebelei, Ajak Warga Rawat Tradisi Lokal

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe saat menghadiri acara adat Desa Sebelei, Halmahera Selatan. Foto: Humas Pemprov Maluku Utara

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos bersama Wakil Gubernur Sarbin Sehe kompak menghadiri Pesta Adat Desa Sebelei Tahun 2025 yang digelar di Kecamatan Makian Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Selasa, 4 November 2025.

Kehadiran kedua pemimpin Maluku Utara ini menjadi bentuk dukungan nyata terhadap pelestarian budaya lokal dan penguatan nilai-nilai kebersamaan di tengah masyarakat.

Kegiatan adat tahunan tersebut merupakan warisan leluhur masyarakat Sebelei yang terus dijaga secara turun-temurun sebagai ungkapan rasa syukur, persaudaraan, serta penghormatan terhadap tradisi dan nilai budaya setempat.

Kepala Desa Sebelei, Samiun Asari, menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Gubernur dan Wakil Gubernur bersama rombongan dalam acara yang menjadi kebanggaan masyarakat.

“Pesta ini dilaksanakan setiap tahun sebagai peninggalan leluhur kami. Sampai hari ini, kami masih bisa mempertahankannya. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur yang telah hadir di Desa Sebelei,” ujar Samiun.

Selain perayaan adat, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta dialog bersama masyarakat terkait kebutuhan infrastruktur dasar. Salah satu program yang menjadi pembahasan utama adalah rencana pembangunan jalan lapen sepanjang lima kilometer, yang diharapkan dapat memperlancar konektivitas antar-desa dan distribusi hasil pertanian warga.

Dalam sambutannya, Gubernur Sherly mengapresiasi masyarakat Sebelei yang tetap menjaga tradisi di tengah arus modernisasi.

“Tradisi ini bukan sekadar pesta, tetapi cermin dari cara masyarakat menjaga warisan dan kebersamaan. Dari tangan-tangan sederhana seperti milik bapak-ibu di Desa Sebelei inilah jantung Maluku Utara tetap berdetak — dengan kerja, gotong royong, dan cinta terhadap tanah ini,” ujar Sherly.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sarbin Sehe menambahkan bahwa pelestarian budaya harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Pelestarian adat dan budaya tidak boleh terpisah dari pembangunan ekonomi rakyat. Karena budaya adalah akar, sementara pembangunan adalah cabangnya. Keduanya harus tumbuh bersama agar masyarakat kita semakin kuat,” ujar Sarbin.

Keduanya juga menegaskan bahwa kehadiran pemerintah di desa-desa merupakan komitmen nyata dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

“Gerakan pangan murah dan rencana pembangunan jalan bukan hanya soal bangunan, tetapi tentang membuka jalan bagi harapan. Dari Desa Sebelei, kita buktikan bahwa pengabdian tidak harus megah — yang penting menyala dan memberi makna,” tambah Sherly.

Melalui momentum Pesta Adat Sebelei ini, Gubernur dan Wakil Gubernur mengajak seluruh masyarakat Maluku Utara untuk terus memperkuat semangat gotong royong, menjaga warisan budaya, serta menanamkan rasa cinta terhadap daerah.

“Kita kuat karena bersatu, kita besar karena berakar,” tutup Gubernur Sherly.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga