Banjir Berulang Kali di TPU Morotai, Pemerintah Baru Bergerak
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sangowo Barat, Kecamatan Morotai Timur, kembali terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama kurang lebih 1 jam, Jumat, 21 November 2025 pagi.
Derasnya curah hujan dari bagian hulu menyebabkan aliran air di kawasan kebun Dudu meluap dan merendam TPU hingga ke rumah-rumah warga.
Seorang warga Sangowo Barat, Anti, mengungkapkan bahwa banjir seperti ini bukan pertama kali terjadi.
“Air terendam itu karena tadi hujan deras kurang lebih 1 jam pagi. Makanya air dari kebun Dudu itu meluap ke kuburan sampai ke rumah warga,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Berdasarkan data Halmaherapost.com, kejadian serupa sudah terjadi sekitar empat kali di lokasi yang sama, sebelumnya paling lama terjadi Mei 2021, kemudian Oktober 2025, dan kini terulang kembali.
Anti menambahkan bahwa wilayah sekitar TPU memang kerap menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras.
“Di area kuburan ini selalu terjadi banjir saat hujan deras karena luapan air dari kebun Dudu,” jelasnya.
Selain TPU, sejumlah rumah warga juga kembali terdampak.
“Sampai-sampai ada rumah warga yang terendam banjir, seperti rumah Tua Imoko Sibua, Papa Ade Musadak Sibua, dan banyak rumah lainnya,” tuturnya.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini, terutama terkait pengendalian aliran air agar banjir tidak terus terjadi.
“Banjir ini sudah berulang kali terjadi, bahkan sampai meluap di tempat pemakaman. Kami berharap pemerintah dapat mengambil langkah agar TPU tidak lagi terendam banjir,” tegas Anti.
Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera melakukan penanganan, termasuk rencana pembangunan drainase.
“Iya, ini mesti cepat diatasi karena kasihan juga banyak kuburan dan rumah warga yang terdampak banjir,” ujar Rusli singkat.
Untuk mencegah banjir meluas ke pemukiman, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Morotai langsung menurunkan alat berat (ekskavator) untuk normalisasi sungai.
“Arahan Pak Bupati tadi, alat berat langsung diturunkan ke lokasi dan mulai bekerja. Karena Sangowo adalah daerah rawan banjir, penanganan harus dilakukan cepat,” ungkap Kadis PUPR, Fahmi Usman.








Komentar