Wayabula Kembangkan Kelapa Bido, Varietas Unggulan Pulau Morotai

Kelapa Bido Wayabula Morotai. Foto : Ris

Desa Wayabula semakin serius mengembangkan Kelapa Bido, varietas unggulan yang menjadi identitas Pulau Morotai. Tanaman khas ini mulai menunjukkan perkembangan pesat, baik dari segi penanaman maupun produktivitas.

Kelapa Bido dikenal mulai berbuah pada usia empat tahun. Tinggi pohonnya relatif rendah, sekitar 1,5 meter, sehingga lebih mudah dipanen. Meski pendek, setiap pohon mampu menghasilkan hingga 35 buah per tandan, menjadikannya komoditas menjanjikan bagi petani lokal.

Menurut Musnaris M. Saleh, Kaur Perencanaan Desa Wayabula, keberhasilan penanaman Kelapa Bido menunjukkan bahwa varietas ini dapat beradaptasi dengan baik di tanah setempat. Hal ini mendorong warga untuk memperluas penanaman selama beberapa tahun terakhir.

“Kelapa Bido bukan hanya simbol identitas Morotai, tetapi juga peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa. Kami berharap keberhasilan ini bisa menjadi model bagi desa lain,” ujar Musnaris.

Bibit Kelapa Bido yang ditanam warga Wayabula diperoleh dari Desa Wawama, salah satu varietas unggulan dengan produksi buah melimpah. Di Wayabula sendiri, terdapat dua varietas Bido yang ditanam: satu berwarna merah di Bobula, dan satu lagi berwarna hijau.

Musnaris menambahkan, harga kelapa saat ini cukup stabil, sehingga pembibitan Kelapa Bido menjadi momentum strategis bagi pemerintah untuk mendukung petani. “Varietas ini cepat berbuah dan menguntungkan, sehingga pembibitan terencana sangat membantu para petani,” jelasnya.

Dengan dukungan pemerintah dan pembibitan yang merata, Kelapa Bido berpotensi menjadi sumber pendapatan jangka panjang bagi masyarakat Wayabula dan wilayah sekitar, sekaligus memperkuat posisi Morotai sebagai penghasil kelapa unggulan di Maluku Utara.

Penulis: Ris
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga