Agenda
Gubernur Sherly Gaungkan Pembangunan Jiwa dan Peradaban Lewat Festival Qasidah Rebana
Pemerintah Provinsi bersama Muslimat NU Maluku Utara resmi membuka Festival Lomba Qasidah Rebana Klasik dan Bintang Vokalis di Alun-alun Sofifi, Kamis, 27 November 2025.
Ajang yang mempertemukan sekitar 300 peserta dari seluruh kabupaten/kota itu kembali menjadi ruang ekspresi seni religi sekaligus momentum bagi Gubernur Sherly menggaungkan pentingnya pembangunan jiwa dan peradaban masyarakat Malut.
Dalam sambutannya, Gubernur Sherly mengapresiasi kerja keras panitia serta antusias peserta dari berbagai daerah. Ia menegaskan bahwa festival qasidah bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi menjadi medium untuk menggali potensi seni, terutama di kalangan Muslimat NU.
“Kenapa qasidah? Karena saya senang melihat ibu-ibu semua mendapat panggung untuk mengekspresikan kemampuan diri masing-masing,” ucap Sherly.
Sherly menekankan bahwa pembangunan daerah tidak cukup hanya bertumpu pada pembangunan fisik seperti jalan dan bangunan. Menurutnya, penguatan mental, adab, budaya, dan nilai kesenian justru menjadi fondasi penting dalam membangun peradaban masyarakat Maluku Utara.
“Pembangunan itu harus seimbang. Tidak hanya fisik, tetapi juga pembangunan jiwa, kebudayaan, peradaban, seni, silaturahmi, dan rasa saling menyayangi,” tegasnya.
Ia juga meminta para juri nasional untuk memberikan penilaian objektif. Penyelenggara, kata dia, telah menyiapkan sistem tata suara terbaik di Maluku Utara demi mendukung kualitas penampilan peserta.
Sherly menjanjikan peningkatan fasilitas pada penyelenggaraan berikutnya. Ia menyebut penggunaan tenda yang lebih besar dan dilengkapi pendingin ruangan (AC) agar kenyamanan peserta dan penonton lebih terjamin.
Pemenang kategori qasidah klasik tahun ini akan dikirim untuk mewakili Maluku Utara pada ajang tingkat nasional. Seluruh biaya keberangkatan ditanggung Pemerintah Provinsi.
Selain bicara soal festival, ia juga memberi penghargaan kepada Muslimat NU yang dinilai konsisten menjaga ruang-ruang kebaikan, memberdayakan perempuan, serta memperkuat akhlak keluarga.
Ia juga mendorong Muslimat NU dan TP PKK Provinsi Malut mengikuti pelatihan paralegal guna membantu warga dalam penyuluhan hukum, mediasi, dan pendampingan nonlitigasi di desa maupun kelurahan.
“Semoga kerja kita selalu seimbang; fisiknya maju, tetapi hatinya tetap teguh. Provinsinya berkembang, tetapi warganya tetap rukun,” pungkasnya.
Pembukaan festival turut dihadiri para juri qasidah nasional, Ketua TP PKK Malut Hj. Rusni Sarbin, Ketua Tanfidziyah NU Maluku Utara, dewan pakar Muslimat NU, pimpinan OPD, kontingen peserta dari berbagai daerah, serta masyarakat Kota Sofifi.








Komentar