Pangan Murah
Sherly-Sarbin Hadirkan Pangan Murah Jelang Nataru, Warga Sofifi Antusias
Ratusan warga Sofifi antusias memadati Alun-Alun Bundaran 40 untuk mendapatkan paket sembako murah dalam Gerakan Pangan Murah yang digelar Pemerintah Provinsi Maluku Utara menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Program ini, bagian dari kepedulian pemerintahan Gubernur Sherly Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe (Sherly-Sarbin), bertujuan meringankan beban masyarakat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok.
Panitia dari Dinas Pangan Maluku Utara menyediakan sembako dengan rincian: Beras SPHP Rp 60.000/5 kg, Minyak Goreng Rp 17.000/ltr, Gula Pasir Rp 17.000/kg, Cabai Rawit Rp 40.000/kg, Cabai Keriting Rp 30.000/kg, dan Bawang Putih Rp 20.000/0,5 kg, dengan maksimal dua item per orang.
Wakil Gubernur, Sarbin Sehe menyambut hangat antusiasme warga yang hadir dan membalas semangat mereka dengan senyuman tulus sebagai wujud pengabdian pemerintah kepada masyarakat.
Nuraidah (43), warga Galala, mengaku sangat terbantu dengan Gerakan Pangan Murah. “Terima kasih banyak kepada Ibu Gubernur beserta jajarannya,” ucapnya penuh haru.
Ia berharap program ini dapat terus berlangsung, terutama menjelang hari besar keagamaan seperti Natal dan Idul Fitri, saat harga kebutuhan pokok cenderung meningkat.
“Hari ini 72 titik se-Maluku Utara menyelenggarakan pangan murah. Semoga semua berjalan lancar,” ujar Wagub Sarbin.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis nan humanis pemerintahan Sherly-Sarbin, bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional, Bank Indonesia, dan BULOG. Di tengah gejolak harga pangan yang tidak menentu, pemerintah berkomitmen agar setiap rupiah APBD yang dikeluarkan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Manfaat dari program ini juga dirasakan Fathimah (31), warga Bukit Durian, yang menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya Gerakan Pangan Murah.
Kepala Dinas Pangan Maluku Utara, Dheni Tjan, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memperluas jangkauan harga pangan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas nasional, mengingat komoditas pangan bersifat strategis.








Komentar