Tambang
ANTAM UBPN Maluku Utara Sukses Transplantasi Terumbu Karang, Komitmen Konservasi Berlanjut
PT ANTAM Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Maluku Utara mencatat keberhasilan signifikan dalam upaya pelestarian ekosistem laut melalui program transplantasi terumbu karang.
Program yang digelar di pesisir kawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan menunjukkan tingkat kelangsungan hidup (survival rate) bibit karang yang memuaskan.
Pemantauan terbaru dilakukan pada 9 Desember 2025, dengan melibatkan akademisi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. Kehadiran para pakar ini bertujuan untuk memastikan data pertumbuhan dan kesehatan karang di habitat barunya valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Meski tidak semua bibit karang berhasil bertahan akibat seleksi alam, hasil pemantauan menunjukkan adaptasi yang cukup baik pada mayoritas spesies. Jenis Acropora vaughani, Pocillopora verrucosa, Porites cylindrica, Acropora cerealis, dan Acropora hyacinthus sebagian besar berhasil tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.
Environment Bureau Head PT ANTAM Tbk UBPN Maluku Utara, Kristian Adrianto Budi, mengatakan keberhasilan ini menjadi bukti efektivitas program konservasi laut yang dijalankan perusahaan.
“Memang jumlah terumbu karang yang hidup tidak sama persis dengan jumlah awal saat transplantasi, namun tingkat keberhasilan ini sudah sangat baik. Upaya ini membuahkan hasil nyata sehingga program ini akan berkelanjutan di tahun 2026, bahkan sepanjang ANTAM masih beroperasi di Kabupaten Halmahera Timur,” ujar Kristian.
Keberhasilan transplantasi tidak lepas dari metode yang digunakan. Prof. Dr. Ir. Chair Rani, M.Si., Kepala Laboratorium Ekologi Laut Departemen Ilmu Kelautan Unhas, yang terlibat langsung dalam pemantauan, menjelaskan bahwa media transplantasi berbentuk jaring laba-laba (spider web) efektif untuk menanam bibit karang hidup.
“Karang yang berhasil tumbuh kini sudah survive dan mampu bertahan meskipun kondisi laut berubah. Bahkan beberapa bibit telah berkembang menjadi indukan yang bisa digunakan untuk menambah transplantasi di masa mendatang,” jelas Prof. Chair Rani.
ANTAM UBPN Maluku Utara menegaskan bahwa program konservasi bahari ini akan terus dilanjutkan. Perusahaan berkomitmen menjaga kesehatan ekosistem laut di wilayah operasinya sekaligus mendukung keberlanjutan sumber daya pesisir bagi masyarakat di Halmahera Timur.
Dengan keberhasilan awal ini, ANTAM berharap rehabilitasi terumbu karang dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat pesisir, sekaligus menjadi model pelestarian laut yang berkelanjutan.








Komentar