Pameran ‘Ruang Kota’ Hadirkan Kekayaan Sejarah dan Budaya Tidore
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, bekerja sama dengan Meus Project Indonesia, menggelar Pameran Arsip yang bertajuk Ruang Kota, Arsip, dan Identitas Sejarah.
Kegiatan ini berlangsung di Eks Kediaman Gubernur Pertama Provinsi Irian Barat, Kelurahan Tomagoba, pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Mewakili Wali Kota Tidore, Asisten Bidang Administrasi Umum, Yakub Husain, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore.
Menurutnya, hal ini menjadi semangat baru bagi masyarakat, terutama pemuda dan seluruh komponen, untuk berkolaborasi serta mempertahankan kultur lokal yang telah ada.
“Pariwisata telah ditetapkan sebagai sektor unggulan, dan dari visi-misi ini, sektor unggulan yang berbasis kebudayaan akan diarahkan sehingga semua objek kebudayaan di Tidore dapat dikembangkan menjadi wisata minat khusus,” ujar Yakub.
Ia menambahkan, pengembangan museum dan pengarsipan sejarah sangat penting bagi Kota Tidore.
“Tidore memiliki sejarah sirkumnavigasi yang sebelumnya belum diketahui secara luas. Kini sejarah tersebut telah tersosialisasi melalui penyelenggaraan event nasional dan internasional, seperti Sail Tidore dan Hari Nusantara. Selain itu, sejarah Irian Barat kini juga semakin dikenal, ditandai dengan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah,” jelasnya.
Yakub menekankan bahwa masih banyak sejarah sebelum tahun 1108 yang belum diketahui secara luas. Masyarakat adat di beberapa daerah masih merawat tradisi tersebut, yang menurutnya dapat menjadi daya tarik wisata minat khusus jika digali lebih dalam.
“Orientasi pengembangan kebudayaan melalui kegiatan seperti ini harus terus didorong. Dengan berkolaborasi bersama pelaku budaya dan komunitas, kita bisa menarik banyak pengunjung. Di mana ada ruang, buatlah pameran untuk menyosialisasikan catatan sejarah kepada publik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Maluku Utara, Winarto, menyampaikan bahwa pameran ini dapat menjaga memori kolektif masyarakat Kota Tidore Kepulauan.
Menurutnya, tidak semua orang tertarik pada cerita masa lalu, tetapi melalui Pameran Arsip, kekayaan budaya Indonesia bisa menarik perhatian bangsa lain dan membuat mereka bangga dengan kondisi geografis, kekayaan alam, serta budaya yang ada.
“Harapan kami, kegiatan ini dapat ditingkatkan dan dikembangkan melalui komunitas-komunitas lokal. Semangat melestarikan kebudayaan, yang menjadi hal paling berharga, harus terus dikenalkan kepada generasi muda, sekaligus mendorong pelestarian di wilayah masing-masing,” ujar Winarto.
Ketua Panitia Pelaksana, Syahid Syahar, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan membangun ingatan bersama tentang masa lalu melalui arsip sejarah, sekaligus menjadi media pendidikan karakter untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air, nasionalisme, dan nilai-nilai positif sebagai modal sosial bagi pembangunan masa depan.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) Tahap II Tahun 2025 oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Maluku Utara.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPRD Tidore Kepulauan, Ade Kama; Wakil Ketua DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ridwan M. Yamin; perwakilan Bobato Adat Kesultanan Tidore; Sekretaris BPBD Kota Tidore Kepulauan, Mohdar A. Wahid; Kepala Bagian Pemerintahan, Zulkifli Ohorela; serta akademisi Irfan Ahmad.








Komentar