Peristiwa

Cerita Korban Selamat dari Misteri Berdarah Hutan Halmahera

Korban kasus dugaan pembunuhan di hutan Halmahera berhasil kembali ke Desa Tepelo, Halmahera Tengah dengan selamat. || Foto: Istimewa

Weda, Hpost – Peristiwa pembunuhan di belantara hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara, kembali terjadi. Sebanyak 3 orang dilaporkan tewas. Sedangkan 4 orang lainnya berhasil selamat.

Satu di antara korban selamat adalah Martawan Abdullah (45 tahun). Kepada wartawan, Selasa 23 Maret 2021, ia pun menceritakan awal kejadian tersebut.

Saat itu mereka keluar dari rumah di Desa Tepeleo pada Sabtu 20 Maret 2021 sekira pukul 07.00 WIT, menuju pertigaan jalan Kilometer 5 tepat di belakang Desa Masure, menggunakan sepeda motor.

Mereka lalu memarkir sepeda motor di lokasi tersebut, dan melanjutkan perjalanan menuju arah utara Sungai Gwonley tepat di belakang Desa Damuli.

“Kami tiba di Sungai Gwonley sekitar pukul 16.00 WIT dan beristirahat sambil merokok,” ucap Martawan. Baca juga: Misteri di Balik Terbunuhnya 3 Warga di Hutan Halmahera

Sekira satu jam kemudian, mereka bertujuh diserang dari arah depan dengan busur panah. “Jumlahnya sekitar 20 anak panah,” ungkapnya.

Karena panik, mereka langsung melarikan diri. “Saat itu saya lihat ke belakang, Risno sudah kena satu buah anak panah,” katanya.

Sekira pukul 18.00 WIT, Martawan mengaku memberanikan diri kembali ke lokasi kejadian dan menemukan Risno dalam keadaan terluka di punggung kanan.

Saat menjaga Risno yang sudah tampak kritis, sekira pukul 20.00 WIT, muncul seorang pria yang memakai pakaian dari kulit kayu. Martawan mengaku, jarak antara dirinya dan pria tersebut sekira 20 – 30 meter.

"Saat itu saya coba berkomunikasi dengan orang itu, tapi dari gelagatnya tidak bersahabat. Jadi saya tidak berani mendekat dan orang itu langsung pergi masuk ke arah hutan," ujarnya.

Sekira pukul 22.00 WIT, lanjut Martawan, Risno menghembuskan napas terakhir. “Saya langsung meninggalkan jasad Risno di atas pasir, lalu saya menuju ke arah pantai minta pertolongan," tambahnya.

Martawan pun tiba di rumah keluarganya, Desa Peniti, Patani Timur, pada Senin 23 Maret 2021 dan menceritakan peristiwa tersebut ke keluarga dan masyarakat setempat.

Muhlis, warga Desa Nursifa yang ikut dalam proses pencarian, mengaku jasad Masani dan Yusuf Kader ditemukan di satu titik. Sedangkan jasad Risno ditemukan sekitar 12 kilometer dari lokasi Masani dan Yusuf.

“Jenazah langsung dipikul secara bergantian,” ucap Komandan Kompi SSK 3/Weda Satgas Pamrahwan Yonarmed 8/105 Trk. Uddhata Yudha, Kapten Arm Edy Tri Santoso, meniru keterangan warga.

Edy menjelaskan, jarak lokasi jenazah ditemukan cukup jauh. Kemudian ditambah dengan medan yang sangat berat, sehingga proses evakuasi berlangsung hingga malam hari.

"Kami sekitar 30 orang terpaksa kembali ke kampung untuk meminta bantuan tenaga dan logistik, agar segera dibawa ke tempat yang kami tinggalkan," tambahnya.

Pencarian korban tewas melibatkan anggota Koramil 1512/02 Patani, Pos Pam Rahwan SSK lll Yon Armed 8/UY 105 Tarik Kodam V/Brawijaya Pos 3 Desa Tepeleo, Patani Utara, serta anggota Polsek Patani.

Penulis: Risno Hamisi
Editor: Nurkholis Lamaau

Baca Juga