Proyek
Belum Diresmikan, Proyek Water Front City Morotai Sudah Mulai Rusak

Morotai - Proyek pembangunan jalan aksesibilitas DTW (Destinasi Wisata Terpadu) di Water Front City (WFC) Zona II Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, dengan nilai mencapai miliaran rupiah dinilai bermasalah.
Paket proyek yang berada di bawah Dinas Parawisata (Dispar) Morotai, dengan sumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023, belum resmi diresmikan. Bahkan, meskipun proyek baru selesai dikerjakan, namun beberapa bagian sudah mengalami kerusakan.
Dari pantauan media di lokasi, tempat wisata (Broadwalk) dengan panjang kurang lebih 100 meter tersebut memiliki kualitas yang buruk. Puluhan tiang yang menghubungkan pipa besi sebagai penahan bagi para pejalan kaki sudah rusak atau lepas, dan lantainya terlihat retak.
Baca juga:
Sultan Ternate: Tauhid Bisa Dua Periode, Begini Kisi-kisinya
Bima Arya Apresiasi Peran Pemuda Ternate dalam Pembangunan Daerah
Cerita Pemilik Warung Makan di Areal Kantor Bupati yang Terpaksa Tutup Usaha
Selain itu, puluhan pipa yang terhubung ke tiang juga tampak rusak karena penyambungannya hanya menggunakan las untuk merekatkan pipa ke tiang cor, kemudian ditutup dengan semen. Namun, ketebalan semen untuk menahan pipa ke tiang terlalu tipis sehingga pipa mudah lepas dari tiang cor.
"Ada indikasi korupsi di sini, proyek ini terkesan asal-asalan. Baru dibangun tapi sudah rusak," ujar salah seorang warga setempat pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Menurut warga tersebut, proyek ini seharusnya sudah menjadi fokus penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena sangat merugikan masyarakat.
Komentar