Bencana Alam

Ribuan Hektar Kebun Terdampak Erupsi Gunung Ibu, Petani Merugi

Tim Kesehatan dan sejumlah obat-obatan yang tersedia untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada pengungsi terdampak erupsi Gunungapi Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara pada Rabu 29 Mei 2024 || Sumber Foto: BNPB

Jailolo - Erupsi Gunung Api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, telah menjadi bencana besar bagi para petani setempat. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar 5.325 hektar kebun terkena dampak erupsi ini.

"Kerugian material yang tercatat meliputi 3.883 hektar kebun kelapa, 866 hektar kebun pala, 208 hektar lahan cengkeh, dan 368 hektar kebun kakao," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran pers, Kamis 30 Mei 2024.

Selain kerugian kebun, BNPB juga mencatat jumlah pengungsi hingga hari ke-13 masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Api Ibu.

Baca juga:


Muhammad Sinen-Ahmad Laiman Unggul Telak dalam Survei LSI untuk Pilwako Tikep 2024


Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Petani Kopra di Morotai Mengungkap Fakta Mengerikan


Pilwako Ternate: TUNTAS Raih Tiga Rekom, Dua Partai Besar Dibidik


Pada Rabu 29 Mei 2024, tercatat ada 2.011 jiwa pengungsi yang tersebar di lima titik pengungsian. Rinciannya adalah 959 jiwa di Gedung Serbaguna Desa Tongute Ternate Asal, 417 jiwa di lapangan bola kaki Desa Gam Ici, 357 jiwa di Gereja Desa Tongute Sungi, 42 jiwa di SMP 3 Desa Tongute Sungi, dan 45 jiwa di Kantor Desa Tongute Sungi. Ada 191 jiwa lainnya yang masih dalam pendataan.

Mengenai ketersediaan logistik, Abdul memastikan bahwa Posko Penanganan Darurat Bencana di Kantor PMI Halmahera Barat masih memiliki stok bahan pangan dan non-pangan yang cukup.

"Masyarakat yang memerlukan bantuan tersebut harus mengikuti mekanisme pengajuan dari pihak desa atau kecamatan yang disetujui oleh komandan Kodim sebagai koordinator penanganan bencana," kata Abdul.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Firjal Usdek
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga