Pilgub Maluku Utara
Manuver MK-BISA ke DPP PDIP, Kans Merebut Rekomendasi untuk Pilgub Maluku Utara

Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Muhammad Kasuba dan Basri Salama yang diakronim (MK-BISA), mengadakan pertemuan penting dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristanto.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, ini menjadi salah satu manuver strategis pasangan MK-BISA dalam upaya merebut rekomendasi PDIP.
Basri Salama menekankan pentingnya menjaga sinergi dan komunikasi yang baik antara calon kepala daerah dan partai. "PDIP selalu mengedepankan pentingnya komunikasi politik yang konstruktif dan strategis. Pak Hasto yakin, dengan terjalinnya komunikasi yang baik, kami mampu membawa perubahan positif bagi Maluku Utara," ujar Basri, kepada Halmaherapost.com, Jumat 19 Juli 2024, usai pertemuan.
Basri juga mengungkapkan apresiasinya atas dukungan dan arahan dari PDIP, terutama terkait politik kebangsaan. "Kami sangat menghargai kesempatan ini dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh elemen partai. Dukungan dari PDIP sangat berarti bagi kami dalam menjalankan visi dan misi untuk kemajuan Maluku Utara," kata Basri.
Pertemuan ini juga memberikan angin segar bagi pasangan MK-BISA dalam upaya mereka merebut rekomendasi PDIP. Mengingat hubungan baik antara Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta, dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, peluang pasangan ini untuk mendapatkan dukungan dari PDIP semakin terbuka lebar.
Baca juga:
Resmi! Perindo Rekom Benny Laos sebagai Cagub Maluku Utara, 4 Partai Menyusul
Piet-Kasman Kunci Rekom PAN untuk Pilkada Halmahera Utara
"Sebagai bawahan di partai, saya wajib mengambil langkah yang harus sejalan dengan ketum. Komunikasi politik ini masih dinamis," kata Basri.
Basri mengaku, sebelum bertemu Hasto, ia menjalin komunikasi yang intens dengan Ketua DPP PDI Maluku Utara, Muhammad Senin. “Semalam saya kontak pak Ketua (Muhammad Sinen), untuk bertemu, hanya saja beliau masih punya kesibukan sehingga belum sempat bertemu,” kata Basri.
Secara administratif, ada tiga nama yang mencuat dan telah mendapatkan surat tugas dari DPP PDIP, yakni Sultan Tidore Husain Alting Sjah, Benny Laos, dan Ali Ibrahim. Namun, DPP PDIP hingga kini belum memberikan rekomendasi kepada salah satu dari tiga nama tersebut. Kehadiran pasangan MK-BISA disinyalir membawa angin segar untuk menambah kekuatan koalisi PKS, Hanura, dan PDIP.
Basri Salama menambahkan bahwa komunikasi politik yang efektif akan menjadi kunci keberhasilan mereka dalam memenangkan hati masyarakat Maluku Utara. "Kami berkomitmen untuk selalu berkoordinasi dan berdialog dengan PDIP guna memastikan setiap langkah yang kami ambil sejalan dengan aspirasi partai dan masyarakat," ujarnya.
Selain membahas strategi politik lokal, pertemuan ini juga menyinggung visi kebangsaan kedua belah pihak, khususnya terkait sikap terhadap isu-isu internasional seperti Palestina. Sebagai partai yang selama ini dikenal konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina, PDIP dan PKS memiliki pandangan yang sama dalam hal ini.
"Kami dan PDIP memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Isu ini adalah bagian dari visi kebangsaan kami yang lebih luas, yang mengedepankan keadilan dan kemanusiaan," tegas Basri, mengulang pernyataan Muhammad Kasuba kepada Halmaherapost.com, Jumat 19 Juli 2024.
Basri bilang, Hasto menyambut baik pandangan ini dan menyatakan bahwa PDIP dan PKS dapat bersatu dalam hal ini. "Sikap PDIP terhadap Palestina adalah cerminan dari nilai-nilai kemanusiaan yang kami junjung tinggi. Kami dan PDIP akan terus mendukung langkah-langkah diplomasi dan politik yang mendukung kemerdekaan Palestina," ujar Basri.
Di akhir pertemuan tersebut pasangan Bung Karno memberikan dua buah buku berjudul Geopoltik Bung Karno dan Keislaman Bung Karno, kepada MK-BISA diberikan sebagai cendramata sekaligus bukti kesamaan visi kemanusiaan.
Komentar