Opini
26 Tahun Pemkot Ternate: Membangun dan Merawat Kejayaan Kota Rempah

Oleh: Mochtar Hasim
(Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate)
=====================================
Ternate, dengan sejarah panjang dan posisi strategis sebagai gerbang utama Maluku Utara, terus bertransformasi menjadi kota yang tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga mendorong kemajuan ekonomi dan pembangunan.
Selama 26 tahun perjalanan Pemerintah Kota Ternate, berbagai tantangan besar telah dihadapi, mulai dari bencana alam hingga pandemi global. Namun, dengan tekad dan kebijakan yang tepat, Ternate bangkit dan kembali menjadi pusat perhatian sebagai kota yang ramah investasi, berkembang pesat dalam sektor pariwisata, dan terus meningkatkan kualitas hidup warganya.
“Membangun dan merawat kejayaan Kota Ternate adalah bagian dari upaya mencerminkan kebaikan Moloku Kie Raha. Sebagai salah satu kota penting di Maluku Utara, Ternate membutuhkan pendekatan yang spesifik, yakni menyeimbangkan pembangunan infrastruktur dengan pelestarian nilai-nilai adat dan budaya,” ujar Wali Kota H. Tauhid Soleman.
Sebagai kota multietnis dengan usia 774 tahun, Ternate bukanlah kota baru. Sejak berabad-abad lalu, Ternate telah menjadi bandar penting di pesisir utara Maluku. Pelabuhan alami seperti Dufa-Dufa dan Bastiong telah lama berperan sebagai pusat perdagangan regional, menunjukkan bahwa posisi strategis Ternate bukanlah hal yang baru.
Lima tahun terakhir menjadi periode pemulihan dan rekonstruksi bagi Kota Ternate. Gempa besar dan pandemi COVID-19 sempat meluluhlantakkan beberapa wilayah kota. Pemerintah Kota Ternate memilih fokus pada pemulihan dan rekonstruksi, membenahi permukiman yang rusak, dan memulihkan roda ekonomi masyarakat secara bertahap.
“Alhamdulillah, kerja keras selama 4–5 tahun ini mulai menunjukkan hasil nyata. Dari kota yang hampir mati karena bencana alam dan pandemi, kini Ternate kembali hidup. Banyak investor berdatangan, hotel-hotel berbintang mulai dibangun pasca-pandemi COVID-19,” jelas Wali Kota Tauhid.
Tanda-tanda kebangkitan ekonomi terlihat jelas. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Ternate pada tahun 2024 menunjukkan kontribusi signifikan terhadap PDRB Provinsi Maluku Utara. Pada tahun 2021, sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menjadi kontributor terbesar, dengan nilai mencapai Rp15,212 miliar.
Tahun 2024 juga mencatatkan masuknya investasi dalam negeri (PMDN) sebesar Rp56,54 miliar, membuktikan bahwa iklim usaha dan investasi di Ternate semakin menggairahkan.
Pemerintah Kota Ternate tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Ternate tahun 2024 mencapai angka 82,12—tertinggi di Maluku Utara, dan masuk dalam kategori "sangat tinggi".
Upaya penanggulangan kemiskinan membuahkan hasil. Data menunjukkan penurunan angka kemiskinan dari 6,46% (Maret 2023) menjadi 6,32% (Maret 2024). Di sisi lain, angka pengangguran berhasil ditekan menjadi 6,62% pada tahun 2023.
“Kami berterima kasih kepada para pelaku usaha dan UMKM yang telah membuka lapangan kerja dan membantu menekan angka pengangguran,” ujar Wali Kota saat membuka Job Fair yang diselenggarakan Disnaker Kota Ternate.
Dalam hal tata kelola pemerintahan, Kota Ternate mencatatkan prestasi luar biasa. Sepuluh kali berturut-turut, Pemkot Ternate meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Tingkat kepuasan masyarakat pun tinggi, dengan Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2024 mencapai 89,68%.
Sektor pariwisata pun kembali bergairah. Pada tahun 2024, Ternate mencatatkan kunjungan wisatawan sebanyak 16.000 orang, baik domestik maupun mancanegara. Ini tak lepas dari peran pelaku industri pariwisata serta kepercayaan berbagai pihak terhadap Pemkot Ternate dalam menyelenggarakan event-event nasional.
Pada tahun 2024, Pemkot Ternate menerima 24 penghargaan nasional. Tiga penghargaan tambahan juga telah diraih di awal tahun 2025. Meski demikian, Pemkot menegaskan bahwa penghargaan bukanlah tujuan utama.
“Penghargaan bukan tujuan kebijakan kami. Fokus kami adalah pada capaian program yang telah disepakati bersama DPRD. Jika penghargaan datang, itu adalah buah dari kerja keras semua pihak—pemerintah, DPRD, masyarakat, dan media,” tegas Wali Kota Tauhid.
Dengan letaknya di pesisir utara Maluku, Ternate memiliki posisi strategis dalam jalur perdagangan bahari masa lalu yang menghubungkan kawasan ini dengan Filipina, Afrika, hingga Eropa. Namun, hingga kini, ketimpangan wilayah di Pulau Maluku masih menjadi tantangan.
Ekonomi lebih terkonsentrasi di wilayah selatan dan timur, sementara wilayah utara, termasuk Ternate, membutuhkan dukungan inovasi dan kebijakan afirmatif.
Tokoh nasional Prof. Emil Salim dalam sebuah dialog media menyatakan:
“Masalah utama di Pulau Maluku sama dengan wilayah lain di Indonesia: infrastruktur. Namun, letak geografis memperumit kondisi. Simpul ekonomi masih terkonsentrasi di selatan, sedangkan utara belum berkembang maksimal.”
(Warta Ekonomi, 21 April 2016)
Keberhasilan Ternate adalah cerminan keberhasilan Maluku Utara. Sebagai kota gerbang, wajah Ternate adalah kesan pertama yang dilihat para pendatang. Maka, menjadikan Ternate terus maju adalah upaya strategis dalam membangun Maluku Utara secara menyeluruh.
Dirgahayu Pemerintah Kota Ternate. Semoga terus menjadi kota yang membanggakan Moloku Kie Raha.
Komentar