Sepakbola
Tangis Ciro dan Pesta Juara yang Tertunda di Gelora Kie Raha

Seruan mengaung di seluruh penjuru Stadion Gelora Kie Raha. Dalam pertandingan pekan ke-31 Liga 1, Malut United kembali menunjukkan tajinya sebagai tim yang tak terkalahkan di kandang. Slogan “Toma!” terus menggema, menyulut semangat juang yang menyala. Kemenangan penuh drama pada Jumat malam itu menjadi dorongan psikologis yang kuat bagi para pendukung setia.
Tribun timur dipenuhi berbagai spanduk dan slogan, membentang di sepanjang pagar pembatas. The Superman, julukan bagi para suporter fanatik, seakan mengalahkan sang pangeran muda yang datang dengan ambisi. Altar kemenangan yang disiapkan oleh tim tamu sirna begitu saja. Pangeran muda harus menyadari bahwa di tanah Moloku Kie Raha, semangat spiritual "Baramaswen Dadi Gou-Gou" telah dikumandangkan—sebuah simbol ikhtiar dan kekuatan kolektif. Namun, kali ini sang pangeran belum mampu menaklukkan altar kemenangan. Bahkan Ciro, salah satu pemain andalan Persib, ikut terseret dalam kekalahan itu.
Kick-off babak pertama berlangsung sengit. Hingga menit ke-18, kedua tim saling menekan. Peluang emas datang dari Malut United melalui aksi Yakob Sayuri setelah menerima umpan pendek dari gelandang pekerja keras, Sony Norde. Yakob mencoba mengarahkan bola ke Chino, namun upaya itu digagalkan oleh tekel bersih dari G. Franca. Pertahanan Persib tampil disiplin dan fair.
Di hadapan pendukung sendiri, pertahanan Malut United sempat terancam oleh sepakan Riyan Kurnia akibat miskomunikasi antara Chevki dan Safrudin. Namun, bola masih melebar tipis di sisi kiri gawang. Statistik tetap menunjukkan dominasi Malut United hingga menit ke-40.
Persib Bandung melakukan penyesuaian formasi dari 4-4-2 menjadi 3-2-1-4 saat bertahan, membuat Malut United kesulitan menembus pertahanan. Beberapa kali kombinasi umpan antara Yakob Sayuri, Alwi Slamat, dan Chino belum membuahkan hasil. Sony Norde sempat menerobos hingga ke kotak penalti, namun lini belakang Persib tetap solid. Babak pertama ditutup dengan skor 0-0.
Babak kedua dimulai dengan sejumlah pergantian pemain. Bojan Hodak mengganti beberapa pemain Persib, sementara Malut United menarik Angulo dan menggantinya dengan Adriano, serta memasukkan Frets Butuan menggantikan Yakob Sayuri. Serangan dari sisi kiri mulai terlihat lebih tajam.
Pada menit ke-63, Adriano mengambil sepak pojok dari sisi kiri. Dua pemain Persib mencoba menghalangi, namun sundulan akurat Wahyu Prasetyo berhasil mengoyak jala Persib. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Malut United.
Stadion bergemuruh. Persib merespons dengan menggantikan Beckham Putra dengan Adam Alis. Serangan mulai dibangun kembali. Kerja sama apik Adam Alis dan Ciro menciptakan peluang emas di kotak penalti. Namun, Ciro terjatuh dalam duel, memicu protes panjang dari kedua kubu. Wasit Agung Setyawan akhirnya meninjau VAR, dan keputusan mengejutkan pun keluar: Ciro menerima kartu merah.
Ciro tampak frustrasi. Ia beberapa kali menunjukkan gestur meminta maaf dan menyesali insiden tersebut. Namun, keputusan wasit bersifat final. Ciro digiring ke ruang ganti, diiringi sorak-sorai pendukung Malut United yang meneriakkan namanya berulang kali.
Dengan sepuluh pemain tersisa, Maung Bandung terus mencoba menyamakan kedudukan. Malut United tetap menekan hingga menit-menit akhir lewat Yance Sayuri, Chino, dan Frets Butuan. Namun, skor tetap bertahan 1-0 hingga peluit panjang dibunyikan.
Kemenangan emosional ini semakin memperkokoh status Malut United sebagai raja di kandang. Sebuah malam penuh drama, tangis, dan kejayaan di Gelora Kie Raha.
Komentar