Parlemen
Abrasi Ancam Tabailenge, DPRD Morotai Minta Penanganan Serius

Anggota DPRD Kabupaten Pulau Morotai dari Fraksi Demokrat, Sukri Mandea, menyoroti abrasi yang semakin parah di Pulau Tabailenge, Kecamatan Morotai Utara.
Sukri, yang juga merupakan putra asli Desa Bere-bere, Kecamatan Morotai Utara, menyesalkan lambatnya respons pemerintah daerah terhadap kondisi pulau tersebut yang semakin mengkhawatirkan.
“Masalah Pulau Tabailenge sebenarnya sudah terjadi sejak lama, tetapi tidak pernah mendapatkan respons yang memadai dari pemerintah. Namun, saya yakin di pemerintahan saat ini, persoalan ini bisa ditanggulangi melalui Dinas Pariwisata dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin, 9 Juni 2025.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus mengawal persoalan ini agar mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai.
Menurut Sukri, Pulau Tabailenge bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat sekitar. Ia menyebut bahwa setiap kali musim kunjungan wisatawan meningkat, aktivitas ekonomi warga di pulau tersebut turut tumbuh, menjadi sumber nafkah bagi banyak keluarga.
“Walaupun Pulau Tabailenge masih tergolong sebagai destinasi wisata musiman, masyarakat juga menggantungkan hidup di pulau itu. Ketika wisatawan ramai berkunjung, di situlah rezeki warga bermunculan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sukri menyoroti peran penting Pulau Tabailenge dalam mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD), mengingat kontribusinya di sektor pariwisata lokal.
“Itulah sebabnya saya berharap pemerintah tidak menutup mata terhadap kondisi Pulau Tabailenge yang saat ini semakin memprihatinkan,” tegasnya.
Sukri menambahkan, selama ini Pulau Tabailenge dikenal sebagai salah satu ikon pariwisata lokal yang memiliki potensi besar.
“Jika abrasi terus dibiarkan tanpa penanganan yang serius, bukan tidak mungkin pulau tersebut akan kehilangan daya tarik, sekaligus peran strategisnya dalam menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar,” tutupnya.
Komentar