STQH XXVIII Maluku Utara 2025 Dibuka, Mengamalkan Nilai Al-Qur’an Menuju Indonesia Emas

Pemerintah Provinsi Maluku Utara secara resmi membuka Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XXVIII Tahun 2025 di Astaka Masjid Raya Shaful Khairaat, Sofifi, Minggu, 15 Juni 2025.

Kegiatan yang berlangsung hingga 18 Juni ini mengusung tema “Mengamalkan Nilai-Nilai Al-Qur’an Menuju Indonesia Emas” dan dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Maluku Utara.

Acara pembukaan dimulai dengan parade defile kafilah dari 10 kabupaten/kota yang diiringi marching band. Selanjutnya, lagu Indonesia Raya dan Mars MTQ dinyanyikan oleh paduan suara Gereja Galala, juara Pesparawi tingkat Tidore Kepulauan, sebagai simbol toleransi antarumat beragama di Maluku Utara.

Tanda resmi dimulainya STQH ditandai dengan pemukulan tifa dan penekanan tombol sirene secara serentak oleh Wakil Gubernur, Bupati/Wali Kota, Ketua LPTQ, dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara.

Wakil Gubernur Maluku Utara berharap STQH XXVIII dapat melahirkan generasi Qurani yang unggul dalam bacaan dan hafalan Al-Qur’an, sekaligus menjadi teladan dalam akhlak dan pengamalan nilai-nilai Islam.

“STQH ini diharapkan menjadi ajang mempererat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah insaniyah, dan ukhuwah wathaniyah dalam kecintaan terhadap Al-Qur’an dan Hadits,” ujar Wakil Gubernur.

Ia menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Ilahi yang mengandung sumber ilmu dan nilai kehidupan, mengajarkan mana yang benar dan salah, baik dan buruk, sejati dan semu.

Selain itu, Wakil Gubernur berpesan agar dewan hakim menjalankan tugasnya dengan amanah, menjunjung tinggi keadilan, kejujuran, dan objektivitas dalam menilai peserta.

Ketua LPTQ Provinsi Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir, menyatakan bahwa pelaksanaan STQH merupakan upaya menanamkan jejak-jejak peradaban dalam diri pribadi dan masyarakat, serta membentuk generasi Qurani di Maluku Utara.

“Lantunan indah ayat-ayat Al-Qur’an dapat melahirkan generasi yang memiliki kecerdasan spiritual, sosial, dan moral sebagai modal mewujudkan Indonesia Emas dan pembangunan daerah,” katanya.

Samsuddin juga mengingatkan pentingnya objektivitas dewan hakim selama STQH berlangsung.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku Utara, Amar Manaf, menegaskan bahwa STQH bukan hanya ajang meraih juara, tetapi juga bertujuan mengimplementasikan kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

“STQH memiliki nilai kemuliaan, yaitu membumikan Al-Qur’an untuk membentuk karakter kesalehan sosial,” ungkap Amar Manaf. Ia juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan berdasarkan ayat dalam Surah Ar-Rum ayat 41, yang mengingatkan agar manusia tidak merusak alam.

Ketua Panitia STQH XXVIII, Kadri Laetje, melaporkan bahwa kegiatan diikuti oleh 141 peserta, terdiri atas 71 putra dan 70 putri, didampingi oleh 150 pelatih yang siap memperebutkan gelar juara umum.

“STQH bukan sekadar kompetisi dua tahunan, melainkan sumber kesadaran bagi peningkatan komitmen umat, khususnya generasi muda, untuk membaca, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an,” tutup Wakil Gubernur dalam sambutannya.

STQH XXVIII diikuti oleh 304 kafilah dari seluruh Maluku Utara dengan rincian: Kota Ternate 40 kafilah, Kota Tidore Kepulauan 38 kafilah, Halmahera Barat 34 kafilah, Halmahera Tengah 31 kafilah, Halmahera Timur 39 kafilah, Halmahera Utara 26 kafilah, Halmahera Selatan 31 kafilah, Pulau Morotai 30 kafilah, Kepulauan Sula 16 kafilah, dan Pulau Taliabu 19 kafilah.

Acara juga dihadiri oleh Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Forkopimda, Bupati dan Ketua DPRD Halmahera Timur, Wali Kota dan Sekretaris Tidore Kepulauan, Wakil Wali Kota Ternate, Wakil Bupati Sula, Wakil Bupati Halmahera Barat dan Tengah, Asisten III dan Sekretaris di berbagai daerah, Ketua DPRD Morotai, Ketua TP PKK dan DWP Halmahera Tengah, serta jajaran pimpinan OPD, ASN, official kafilah, insan pers, dan masyarakat.