Program
Mahasiswa UGM Dorong Inovasi Pertanian di Ternate Lewat KKN

Sebanyak sepuluh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dari klaster pertanian menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, Maluku Utara.
Mereka membawa empat program unggulan untuk mendukung pengembangan pertanian lokal, mulai dari pembuatan pupuk organik hingga pencegahan penyakit ternak.
Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly, menyampaikan bahwa keempat program pertanian yang diusung mahasiswa UGM sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Pulau Hiri.
Program pertama adalah pembuatan pupuk organik, yang diharapkan dapat membantu petani mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
“Kami di dinas akan menyiapkan fasilitas berupa bahan dan alat untuk pembuatan pupuk,” ujar Thamrin.
Program kedua berupa pembuatan peta skala pertanian atau peta komoditas. Peta ini penting sebagai dasar perencanaan pengembangan komoditas unggulan di Pulau Hiri.
“Data-datanya sudah kami siapkan. Peta komoditas ini sangat bermanfaat dan menjadi inovasi baru di bidang pertanian,” kata Thamrin yang juga alumni UGM angkatan 2006.
Program ketiga menyasar pengembangan ketahanan pangan berbasis rumah tangga dan perkebunan masyarakat, sementara program keempat fokus pada pencegahan penyakit hewan ternak, terutama kambing dan ayam.
“Kami juga menyiapkan obat-obatan dan peralatan untuk penanganan hewan ternak. Ada beberapa mahasiswa dari jurusan Kedokteran Hewan yang akan mendampingi langsung,” tambahnya.
Thamrin menyatakan bahwa program yang dibawa mahasiswa UGM akan disinergikan dengan program Pemerintah Kota Ternate. Menurutnya, hal ini menjadi peluang besar untuk memperkuat sektor pertanian dan peternakan, terutama di wilayah terluar seperti Pulau Hiri.
“Program mahasiswa UGM sangat membantu pemerintah kota dalam pengembangan pertanian dan peternakan di Kota Ternate,” ujarnya.
Kegiatan KKN UGM di Kota Ternate telah berlangsung selama lima tahun berturut-turut. Sebelumnya, para mahasiswa pernah ditempatkan di Kelurahan Loto, Togafo, Tobololo, serta dua kali di Pulau Hiri, yaitu tahun lalu dan tahun ini.
“Kami sangat mendukung kegiatan KKN ini karena program-programnya terbukti inovatif dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Komentar