Kesehatan
Wakil Gubernur Maluku Utara Tegaskan Pentingnya Deteksi Dini Lesi Prakanker Serviks

Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, menegaskan bahwa deteksi dini lesi prakanker serviks merupakan langkah paling krusial untuk mencegah berkembangnya kanker serviks yang mengancam kesehatan perempuan.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur menyusul ditemukannya dua kasus positif dari 37 perempuan yang menjalani skrining gratis di Puskesmas Kalumpang dan Puskesmas Kota Ternate.
Kanker serviks merupakan kanker keempat paling umum pada wanita di seluruh dunia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2022 tercatat sekitar 660.000 kasus baru dan 350.000 kematian akibat kanker ini.
Melihat hal ini, Pemerintah Provinsi Maluku Utara bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) berkomitmen melakukan langkah nyata dengan menggelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk mendeteksi dini lesi prakanker serviks di daerah.
Dalam kegiatan PKG yang berlangsung pada 31 Juli 2025 di Puskesmas Kalumpang dan Puskesmas Kota Ternate, tim FK UI melakukan skrining terhadap 37 perempuan. Dari jumlah tersebut, ditemukan dua orang positif mengidap lesi prakanker serviks.
Wakil Gubernur Sarbin Sehe yang turut mendampingi Wakil Menteri Kesehatan RI saat meninjau kegiatan tersebut menyikapi hasil skrining ini dengan sangat serius.
“Baru 37 orang sudah ditemukan dua yang positif. Pak Kadis Kesehatan, tolong kasus ini diseriusi,” tegas Wakil Gubernur.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., turut mengingatkan pentingnya peran pemerintah daerah dan Puskesmas dalam melakukan langkah-langkah preventif dan membangun kerja sama lintas sektor.
“Skrining harus dirutinkan. Kerja sama dengan ibu-ibu PKK, kepala desa, dan lurah harus diintensifkan,” ujarnya.
Dokter Spesialis Kandungan dan Onkologi Ginekologi dari FK UI, dr. Fara Vitantri, Sp.OG(K-Onk), menjelaskan bahwa lesi prakanker adalah perubahan sel abnormal pada leher rahim yang masih bisa disembuhkan jika dideteksi sejak dini.
“Dari 37 orang yang diperiksa, dua positif lesi prakanker. Metode pengobatan yang digunakan adalah krayo, yaitu pembekuan menggunakan nitrogen cair pada suhu sangat rendah. Tingkat kesembuhan dapat mencapai 100 persen,” jelas dr. Fara.
Wakil Gubernur kembali menegaskan bahwa pendekatan promotif dan preventif sangat penting untuk diterapkan dalam upaya pencegahan kanker serviks.
“Dinas Kesehatan harus segera melakukan sosialisasi dan mengambil langkah strategis. Ajak masyarakat melakukan deteksi dini sebelum semuanya terlambat,” pungkasnya.
Komentar