Agenda

Festival Kampoeng Rameang 2025 Resmi Berakhir, Budaya dan Ekonomi Lokal Makin Solid

Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen, SE menyampaikan sambutan sekaligus menutup dengan resmi Kampong Rameang Vol. 4 di Kawasan Wisata Pantai Tugulufa. Foto: Humas Pemkot Tidore Kepulauan

Festival Kampoeng Rameang Vol. 4 tahun 2025 resmi ditutup pada Sabtu malam, 6 September 2025 di Kawasan Wisata Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan.

Ribuan warga memadati area festival untuk menyaksikan malam puncak yang dimeriahkan oleh musisi lokal, Angga Dermawan, bersama rekan-rekannya.

Diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tidore Kepulauan bekerja sama dengan agensi kreatif MEUS, festival ini berlangsung selama empat hari dan sukses menyedot perhatian masyarakat. Tak hanya menyuguhkan hiburan, Festival Kampoeng Rameang juga memperkuat nilai budaya lokal serta memberikan ruang tumbuh bagi pelaku ekonomi kreatif.

Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, hadir secara langsung untuk menutup festival. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga atas antusiasme masyarakat dan semangat kolaboratif seluruh pihak yang terlibat.

“Apresiasi kami sampaikan kepada panitia penyelenggara, seniman lokal, pelaku UMKM, sponsor, media, dan seluruh masyarakat Tidore. Meskipun sempat diguyur hujan, semangat partisipasi tidak surut. Ini menunjukkan bahwa budaya dan ekonomi lokal bisa berjalan beriringan dan saling menguatkan,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tidore Kepulauan, Daud Muhammad, mengungkapkan bahwa selama empat hari penyelenggaraan, total transaksi yang dicatat oleh pelaku UMKM mencapai Rp92.000.000.

Ribuan pengunjung memadati Kawasan Wisata Pantai Tugulufa Kota Tidore untuk menyaksikan malam puncak Kampoeng Rameang Vol 4. Foto: Humas Pemkot Tidore Kepulauan

“Ini bukan sekadar festival seni dan hiburan. Kampoeng Rameang juga menjadi wadah nyata pemberdayaan ekonomi lokal. Angka penjualan UMKM tahun ini meningkat dan menunjukkan respons positif dari masyarakat,” jelas Daud.

Ia menambahkan bahwa ke depan, festival ini akan terus dikembangkan sebagai ruang kolaboratif antara pemerintah, pelaku seni, dan sektor ekonomi kreatif.

“Kampoeng Rameang hadir bukan hanya untuk menghibur, tapi untuk membangun. Ke depan, kami akan mendorong agar festival ini makin kreatif, inklusif, dan berdampak lebih luas,” tambahnya.

Selama festival berlangsung, pengunjung disuguhi berbagai kegiatan menarik seperti pertunjukan seni tradisional, musik lokal, pameran produk UMKM, kuliner khas Tidore, hingga kompetisi komunitas kreatif. Festival ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga dan ruang ekspresi bagi anak-anak muda kreatif di Tidore.

Penampilan Angga Dermawan sebagai penutup acara menjadi salah satu momen paling ditunggu. Ia sukses membawakan sejumlah lagu hits termasuk Dola-Dola, yang disambut meriah oleh penonton.

Festival Kampoeng Rameang 2025 menjadi bukti bahwa kegiatan berbasis budaya mampu menciptakan dampak ekonomi sekaligus memperkuat identitas daerah. Kolaborasi antara pemerintah, komunitas kreatif, dan pelaku usaha lokal menjadi kunci keberhasilan festival tahun ini.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga