Cendekia
Pemuda Muhammadiyah Hadirkan Forum Terbuka untuk Calon Rektor UMMU

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Maluku Utara menghadirkan sebuah forum terbuka untuk para calon Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) periode 2025–2029.
Forum ini difasilitasi sebagai bentuk partisipasi Pemuda Muhammadiyah dalam memastikan proses suksesi kepemimpinan kampus berjalan secara terbuka, demokratis, dan partisipatif.
Langkah ini diambil menyusul tidak adanya agenda debat terbuka dalam tahapan penjaringan calon rektor oleh panitia internal kampus. Forum yang akan digelar di luar lingkungan UMMU ini dirancang sebagai sarana bagi publik akademik dan masyarakat untuk mengetahui secara langsung visi dan misi para calon pemimpin universitas.
Ketua PWPM Maluku Utara, Muhammad Fadly, dalam rapat internal yang digelar pekan ini, secara resmi menunjuk Samsir Hamajen sebagai Ketua Penyelenggara forum. Ia akan dibantu oleh Abdul Rasid Kamal sebagai sekretaris dan Kadri Ibrahim sebagai bendahara.
“Forum ini kami hadirkan agar publik kampus memiliki akses langsung terhadap gagasan dan arah kepemimpinan calon rektor. Ini adalah bentuk kontribusi Pemuda Muhammadiyah terhadap dunia akademik, bukan intervensi,” jelas Fadly.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara panitia yang dibentuk oleh Pemuda Muhammadiyah dengan pihak rektorat dan tim penjaringan calon rektor UMMU, agar pelaksanaan forum terbuka ini berjalan sejalan dengan mekanisme dan jadwal resmi yang telah ditetapkan.
Ketua Penyelenggara, Samsir Hamajen, menyatakan bahwa forum ini tidak bersifat debat, namun lebih kepada penyampaian dan pemaparan terbuka visi dan misi dari masing-masing calon rektor yang telah ditetapkan secara resmi oleh panitia penjaringan UMMU.
“Setelah kami berkoordinasi dengan tim penjaringan, kami menyusun konsep forum ini untuk menggantikan ruang diskusi yang tidak difasilitasi kampus. Ini akan jadi forum akademik yang sehat,” ujar Samsir, yang juga dosen Ilmu Politik di FISIP UMMU.
Ia menambahkan bahwa kegiatan akan digelar secara terbuka untuk umum, dengan menghadirkan sekitar 8 hingga 10 panelis independen dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi dan tokoh masyarakat. Acara juga akan dipandu oleh moderator profesional guna menjamin jalannya diskusi yang objektif, tertib, dan tidak berpihak.
Saat ini, panitia penyelenggara masih menunggu pengumuman resmi dari tim penjaringan UMMU mengenai siapa saja yang ditetapkan sebagai calon rektor. Setelah itu, panitia akan segera menghubungi para calon untuk mengikuti forum terbuka yang dijadwalkan sebelum proses pengiriman nama ke Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah.
“Insyaallah, forum ini akan digelar segera setelah calon rektor ditetapkan. Kami ingin memastikan seluruh calon punya kesempatan yang adil dan terbuka untuk menyampaikan gagasannya di hadapan publik,” tegas Samsir.
Forum terbuka ini merupakan inisiatif mandiri dari Pemuda Muhammadiyah Maluku Utara yang ingin memastikan proses pemilihan rektor UMMU berjalan tidak hanya sesuai prosedur, tetapi juga melibatkan publik dalam mengawal kualitas kepemimpinan kampus ke depan.
“Kami ingin calon rektor UMMU 2025–2029 benar-benar dikenal masyarakat kampus melalui gagasan dan program mereka. Ini bagian dari pendidikan demokrasi yang harus terus dirawat di lingkungan akademik,” tutup Samsir.
Komentar