Olahraga

Pelatihan Pencak Silat Militer Ditutup, Ratusan Prajurit TNI Dikukuhkan di Ternate

Danrem 152/Baabullah Ternate bersama Ketua IPSI Maluku Utara, Dr. Nirwan MT Ali saat pengukuhan Pencak Silat Militer. Foto: Ist

Pelatihan Pencak Silat Militer (PSM) resmi ditutup di Markas Korem 152/Babullah, Ternate Utara, Senin, 15 September 2025.

Sebanyak 105 prajurit TNI dari wilayah Maluku dan Maluku Utara dikukuhkan setelah mengikuti pelatihan selama tiga bulan yang diselenggarakan oleh Korem 152/Babullah bekerja sama dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Maluku Utara.

Penutupan pelatihan dihadiri oleh jajaran TNI dan pengurus IPSI Maluku Utara. Sambutan Pangdam XV/Pattimura, Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, dibacakan oleh Danrem 152/Babullah.

Mayjen Putranto menekankan pentingnya sikap rendah hati di tengah penguasaan kemampuan bela diri yang dimiliki para peserta.

“Pelihara dan tingkatkan kemampuan dengan terus belajar serta berlatih. Jangan bersikap arogan dan sombong. Terapkan falsafah ilmu padi: semakin berisi, semakin merunduk. Rendah hati akan membuat kita lebih dewasa dalam berpikir, bersikap, dan bertindak,” pesan Pangdam.

Ia juga mengimbau agar ilmu yang diperoleh dari pelatihan dapat disebarluaskan kepada prajurit lain di satuan masing-masing, sehingga kemampuan Pencak Silat Militer merata di seluruh Kodam XV/Pattimura.

“Hasil pelatihan ini jangan berhenti di kalian saja. Sebarkan kepada rekan-rekan di satuan masing-masing,” tegasnya.

Pangdam juga mengapresiasi pelaksanaan pelatihan yang berlangsung selama tiga bulan sejak 16 Juni hingga 15 September 2025 tersebut berjalan lancar, tanpa pelanggaran maupun kecelakaan.

“Selama latihan, kalian telah menjaga marwah satuan tanpa pelanggaran sekecil apa pun dan tanpa kecelakaan. No accident,” tambahnya.

Ketua Umum IPSI Maluku Utara, Dr. Nirwan MT Ali, menyatakan dukungan penuh terhadap program pelatihan tersebut, yang menggabungkan nilai budaya bangsa dengan kebutuhan pertahanan negara.

“Pencak silat adalah warisan leluhur. Melalui PSM, militer ikut menjaga dan mengembangkan warisan ini sekaligus memperkuat fisik, mental, disiplin, dan kehormatan prajurit. Karena itu, IPSI siap berkolaborasi dan bersinergi bersama TNI AD,” ujar Nirwan.

Menurut Nirwan, secara historis pencak silat dan militer tidak dapat dipisahkan karena keduanya merupakan bagian penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa.

Ia juga berharap kehadiran PSM di Maluku Utara mampu memberi dampak yang lebih luas, baik di lingkungan militer maupun masyarakat umum.

“Kami berharap program ini dapat meningkatkan prestasi pencak silat di Maluku Utara sekaligus memberi manfaat besar bagi pengembangan sumber daya manusia generasi muda Moloku Kie Raha,” tuturnya.

Sebagai bukti komitmen bersama, IPSI Maluku Utara secara resmi telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pengukuhan Pencak Silat Militer di seluruh Kodim jajaran Korem 152/Babullah.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga