Pemerintah
Gubernur Sherly Jamin Listrik Tobelo Aman Jelang Natal, Sertifikasi Dimulai

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, memastikan pasokan listrik di wilayah Tobelo, Halmahera Utara, dalam kondisi aman dan stabil menjelang perayaan Natal 2025.
Hal ini disampaikan Sherly setelah koordinasi intensif dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta PT PLN (Persero).
Sejak 12 September 2025, pasokan listrik di Tobelo telah kembali normal lebih cepat dari target semula yang dijadwalkan pada akhir bulan. Pemulihan ini berkat beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Mamuya secara penuh, dengan tambahan mesin sewa berkapasitas 8 Megawatt (MW).
“Berdasarkan laporan General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara, Bapak Noer Soeratmoko, daya mampu sistem kelistrikan di Tobelo saat ini mencapai 17 MW dengan beban puncak sebesar 15 MW dan cadangan daya 2 MW,” ungkap Gubernur Sherly, Selasa, 16 September 2025.
Selain itu, empat unit mesin tambahan dengan kapasitas total 2,5 MW sedang dalam proses penyelesaian. Jika selesai tepat waktu, cadangan daya akan meningkat menjadi 4,5 MW, yang akan menjamin pasokan listrik tetap aman, termasuk saat menghadapi lonjakan konsumsi pada Natal dan Tahun Baru 2025.
Sherly juga menyampaikan percepatan pembangunan shelter mesin di Pulau Kumo, yang ditargetkan rampung dan diresmikan pada akhir Oktober 2025. Proyek ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan ketahanan sistem kelistrikan di wilayah sekitar.
“Kami terus berkoordinasi dengan PLN dan Bupati Halmahera Utara, Pak Piet, agar shelter di Pulau Kumo bisa segera diresmikan pada akhir Oktober,” tambah Sherly.
Selain memastikan kelancaran pasokan listrik, Sherly juga menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor kelistrikan melalui Program Sertifikasi Kompetensi Rakyat (Proserat). Program ini merupakan bagian dari inisiatif Malut Terang yang dijalankan bersama Kementerian ESDM dan PLN.
“Cadangan daya yang cukup harus didukung tenaga kelistrikan yang kompeten. Melalui sertifikasi Proserat, kami memastikan keamanan instalasi listrik, melindungi masyarakat, dan mendukung iklim investasi di Maluku Utara,” tegas Sherly.
Pada angkatan pertama, sebanyak 50 instalatir listrik lokal telah dilatih. Fokus utama pelatihan adalah memastikan keamanan instalasi rumah tangga dan sektor industri, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM), agar produksi tetap lancar dan risiko gangguan listrik dapat diminimalisir.
Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Maluku Utara, PLN, dan Kementerian ESDM diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Sherly optimistis program ini akan mewujudkan Maluku Utara terang hingga ke pelosok-pelosok daerah.
“Ketahanan energi adalah fondasi pembangunan berkelanjutan. Kami ingin memastikan Maluku Utara terang dan masyarakat merasakan manfaatnya secara merata,” pungkasnya.
Komentar