Pasar
Harga Kopra Naik di Ternate, Pala dan Cengkeh Masih Stabil
Harga kopra di Kota Ternate, mulai menunjukkan tren kenaikan setelah sempat anjlok dalam beberapa minggu terakhir. Sementara itu, harga komoditas lain seperti pala dan cengkeh masih stabil, tanpa perubahan signifikan.
Kenaikan ini terpantau di sejumlah gudang dan toko pengumpul hasil bumi di Kota Ternate pada Kamis, 18 September 2025. Perubahan harga dinilai berkaitan erat dengan situasi pasar internasional yang masih tidak menentu.
“Harga kopra sebelumnya sempat turun tajam, tapi sekarang sudah mulai naik lagi. Tapi pala dan cengkeh belum ada perubahan. Masih stabil,” ungkap pemilik Toko Sinar Jaya di Kelurahan Bastiong Karance.
Menurutnya, harga komoditas seperti kopra sangat tergantung pada fluktuasi pasar luar negeri. Ia juga menyebut bahwa saat ini permintaan dari luar daerah cukup tinggi, meskipun pasokan terbatas.
Ia menjelaskan bahwa pasokan hasil bumi ke gudangnya berasal dari wilayah pesisir Halmahera, seperti Daratan Oba, Gane Barat, dan Tidore Kepulauan. Namun, belakangan ini pasokan mulai berkurang karena banyak petani menjual langsung ke pembeli luar daerah seperti Bitung dan Surabaya.
“Sekarang banyak petani yang langsung jual ke luar. Jadi pasokan ke gudang juga jadi terbatas,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini belum memasuki musim panen cengkeh, sehingga stok masih sedikit. Sementara pala dan fuli tersedia, namun tidak dalam jumlah besar.
Komoditas yang terkumpul di gudang biasanya dikirim ke Bitung menggunakan kendaraan darat dan kapal ferry.
“Harga kopra beda tipis antar daerah. Saya biasa kirim ke Bitung lewat ferry,” ujarnya.
Harga Komoditas Hasil Bumi di Kota Ternate (Per 18 September 2025):
Toko Sinar Jaya:
Kopra Gudang: Rp17.000/kg
Kopra Eceran: Rp15.000/kg
Cengkeh: Rp105.000/kg
Pala: Rp80.000/kg
Fuli: Rp220.000/kg
Toko UD. Putra Daerah (Kelurahan Gamalama):
Kopra Gudang: Rp19.000/kg
Kopra Eceran: Rp16.000/kg
Cengkeh: Rp108.000/kg
Pala: Rp80.000–88.000/kg
Fuli: Rp230.000/kg
Toko Harapan Karya (khusus membeli pala dan cengkeh):
Cengkeh: Rp108.000/kg
Pala: Rp85.000/kg
Fuli: Rp230.000/kg
Ia menegaskan bahwa naik-turunnya harga hasil bumi di Maluku Utara masih sangat dipengaruhi oleh pasar internasional. Ia berharap kondisi pasar membaik agar harga tetap stabil dan petani bisa mendapatkan keuntungan yang layak.
“Kita di sini cuma bisa ikut harga pasar luar. Kadang tiba-tiba naik, kadang juga langsung turun. Tidak bisa diprediksi,” tutupnya.










Komentar