Infrastruktur
Tender Rampung Dua Bulan Lalu, Talud Yayasan, Morotai Masih Jalan di Tempat

Proyek pembangunan talud di Desa Yayasan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, menuai sorotan. Pasalnya, meski anggaran tahap pertama senilai Rp 1,2 miliar telah dicairkan, progres fisik di lapangan baru mencapai kurang lebih 25 meter berupa penempatan batu bolder dan penimbunan dasar.
Berdasarkan data yang diperoleh media ini, dana sebesar Rp 1,2 miliar tersebut merupakan bagian dari total anggaran proyek senilai Rp 4,1 miliar. Pencairan dilakukan melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pulau Morotai pada 29 September 2025.
Sementara itu, hasil pembaruan data dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) menunjukkan bahwa proyek yang dikerjakan oleh CV Bangun Pratama itu telah selesai ditenderkan pada 5 Agustus 2025. Namun, hingga lebih dari dua bulan sejak tender rampung, progres pekerjaan di lapangan masih minim dan belum menunjukkan perkembangan signifikan.
"Kalau tendernya sudah selesai 5 Agustus, seharusnya progresnya sudah jauh. Sekarang sudah dua bulan, tapi fisiknya baru sekitar 25 meter," ujar salah satu warga Desa Yayasan kepada wartawan saat ditemui di lokasi proyek.
Warga tersebut juga mempertanyakan perencanaan pembangunan talud yang dinilainya tidak memberikan perlindungan maksimal bagi permukiman warga.
"Kalau tinggi talud yang baru sama dengan yang lama, itu percuma. Karena kalau musim pasang, air laut pasti naik sampai ke rumah warga. Makanya talud kali ini harus dibuat lebih tinggi supaya air laut tidak masuk lagi," tambahnya.
Upaya konfirmasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Ari Junaidi, belum membuahkan hasil. Saat didatangi ke kantornya, salah satu pegawai Dinas Pekerjaan Umum menyebut Ari sedang tidak berada di tempat.
"Pak Ari ada di luar, mungkin ikut kerja bakti," kata salah satu pegawai.
Sementara itu, Kepala BPKAD Pulau Morotai, Adhar Andi Sunding, membenarkan adanya pencairan dana tahap pertama untuk proyek tersebut.
"Iya, untuk talud Yayasan sudah cair uang muka sekitar Rp 1,2 miliar," singkatnya.
Komentar