Organisasi

Debat Caketum HIPMI Maluku Utara, Irman: Saatnya Jadi Penghubung, Bukan Penonton!

Sambutan SC HIPMI Maluku Utara, Mohdar Bailusy dalam acara Debat Caketum. Foto: Ris

Debat calon ketua umum (Caketum) Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku Utara berlangsung dinamis dan demokratis, di Hotel Jati Ternate, Minggu, 19 Oktober 2025.

Acara yang digelar melalui inisiatif Steering Committee (SC) ini menjadi momentum penting bagi pengusaha muda di wilayah tersebut untuk menilai kapasitas dan visi para kandidat.

Dalam sambutannya, anggota SC HIPMI, Mohdar Bailusi, menyampaikan bahwa momen ini merupakan sejarah baru bagi HIPMI Maluku Utara.

“Sejak berdirinya HIPMI Malut, baru kali ini ada pertarungan yang berlangsung secara demokratis dengan dua kandidat. Sebelumnya hanya satu calon, mulai dari almarhum Beni Laos hingga musyawarah ke-5,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua BPD HIPMI Malut, Irman Saleh, memberikan penekanan tajam terkait peran strategis organisasi. Menurutnya, HIPMI tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah geliat ekonomi daerah yang semakin berkembang, terutama di sektor pertambangan.

“Kita harus mengambil posisi dan bargaining power sebagai pengusaha muda. Jangan sampai kita terus didominasi oleh pengusaha dari luar. Perusahaan-perusahaan besar seperti IWIP dan Harita Nickel yang beroperasi di Maluku Utara harus melibatkan pengusaha lokal,” tegas Irman.

Irman yang juga CEO Nuansa Media Group itu menyatakan bahwa HIPMI harus hadir sebagai jembatan antara peluang usaha dan para pengusaha muda di daerah.

“Saatnya HIPMI Maluku Utara menjadi penghubung, bukan penonton. Kita harus aktif mendorong keterlibatan pengusaha muda dalam pembangunan ekonomi daerah,” katanya.

Di akhir pernyataannya, Irman menyampaikan harapannya kepada kedua calon ketua umum, termasuk Caketum nomor urut 2, Firdaus Amir, agar debat ini benar-benar menjadi ajang adu gagasan yang membangun.

“Debat ini bukan sekadar formalitas. Ini ruang untuk menyampaikan visi, gagasan, dan semangat kewirausahaan. Kedua kandidat harus mampu menawarkan arah baru bagi pengusaha muda Maluku Utara,” tutupnya.

Debat ini menjadi sinyal positif bahwa regenerasi kepemimpinan di HIPMI Maluku Utara mulai bergerak menuju proses yang lebih partisipatif, terbuka, dan berorientasi pada masa depan pengusaha muda daerah.

Penulis: Ris
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga