Dana Desa

Halmahera Timur Dorong Dana Desa Jadi Motor Ekonomi Produktif

Sekretaris Daerah Halmahera Timur, Ricky Chairul Richfat, dalam Workshop Perencanaan Pembiayaan Bisnis Plan Koperasi Merah Putih dan Sinkronisasi Dana Desa yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) di Muara Hotel Ternate, Jumat 31 Oktober 2025 || Foto: Istimewa

Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur mulai menggeser paradigma penggunaan dana desa dari sekadar pembangunan fisik menuju penguatan ekonomi produktif berbasis koperasi.

Langkah itu ditegaskan melalui Workshop Perencanaan Pembiayaan Bisnis Plan Koperasi Merah Putih dan Sinkronisasi Dana Desa yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) di Muara Hotel Ternate, Jumat 31 Oktober 2025.

Workshop ini melibatkan para kepala desa, pendamping desa, dan pengelola koperasi dari seluruh Halmahera Timur, dengan fokus membangun kemampuan teknis dalam menyusun business plan dan mengintegrasikannya dengan potensi serta dana desa.

Sekretaris Daerah Halmahera Timur, Ricky Chairul Richfat, menegaskan bahwa kebijakan baru ini merupakan bagian dari strategi besar menuju desa mandiri ekonomi.

“Koperasi harus menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Dengan perencanaan bisnis yang kuat dan dukungan dana desa yang terarah, kita ingin memastikan setiap rupiah benar-benar menciptakan kesejahteraan,” ujar Ricky.

Ia menekankan, Pemkab Halmahera Timur tidak lagi ingin melihat dana desa berhenti pada proyek infrastruktur yang cepat habis nilai gunanya. Fokus ke depan, kata Ricky, adalah membangun siklus ekonomi desa yang berkelanjutan.

“Dana desa bukan hanya untuk membangun jalan atau gedung, tapi untuk membangun sistem ekonomi yang bergerak. Koperasi adalah instrumen paling tepat untuk itu,” tambahnya.

Melalui sinkronisasi program koperasi dan dana desa, Pemkab berharap muncul unit-unit usaha baru di tiap desa — mulai dari pengolahan hasil pertanian, perdagangan bahan pokok, hingga industri kecil berbasis sumber daya lokal.

Workshop ini ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut di tingkat desa yang akan menjadi dasar pembentukan blueprint ekonomi desa tahun 2026.

“Kita ingin hasilnya konkret: koperasi kuat, desa berdaya, dan ekonomi tumbuh dari bawah,” tegas Ricky.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga