Survei

IPB dan Kementerian Transmigrasi Survei 51 Desa Morotai untuk Komoditas Unggulan

Kegiatan FGD Tim Survei bersama OPD Pulau Morotai. Foto: Ist

Sebanyak 51 desa dari 88 desa kawasan transmigrasi di Pulau Morotai menjadi lokasi survei potensi komoditas unggulan oleh Tim Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor (IPB), bekerja sama dengan Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Survei Potensi Komoditas Unggulan Kawasan Transmigrasi yang dilaksanakan di 45 kawasan transmigrasi prioritas nasional di seluruh Indonesia.

Survei di Pulau Morotai akan berlangsung selama 26 hari, dimulai 1 November 2025. Survei ini fokus mengidentifikasi potensi sosial, ekonomi, serta sumber daya alam yang dapat dikembangkan sebagai komoditas unggulan daerah.

Ketua Kelompok Survei, Rian Hidayat menjelaskan bahwa kegiatan survei tersebut memiliki beberapa output, antara lain tersedianya data sebaran sarana, prasarana, dan penggunaan lahan di 45 kawasan transmigrasi, data kondisi sosial dan kelembagaan ekonomi, buku profil wilayah, peta tematik peluang investasi yang menggabungkan potensi bahan baku, kelembagaan ekonomi, dan aksesibilitas infrastruktur, serta ringkasan eksekutif potensi investasi per kawasan transmigrasi.

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang dimulai pada Selasa, 4 November 2025, dihadiri oleh 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Pariwisata, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BAPENDA, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kominfo, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta BAPPEDA.

“Pengambilan data dilakukan melalui analisis SWOT, FGD bersama OPD dan masyarakat, serta pemanfaatan teknologi seperti aplikasi Merdesa Mapps, citra satelit, dan data spasial-sosial,” ujar Rian.

Ia menambahkan bahwa data ini akan menjadi dasar penting bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan dan program pembangunan berbasis potensi unggulan lokal.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pulau Morotai, M. Umar Ali, menekankan pentingnya kolaborasi lintas dinas untuk memberikan data yang akurat dan komprehensif kepada tim IPB. Ia berharap survei ini dapat membuka peluang investasi baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor unggulan seperti perikanan, pertanian, perkebunan, dan pariwisata.

Hasil survei nantinya akan dituangkan dalam Buku Profil Wilayah Kawasan Transmigrasi, peta tematik peluang investasi berbasis GIS, serta ringkasan eksekutif potensi investasi per kawasan.

“Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap dapat memperkuat pembangunan ekonomi berkelanjutan dan mempercepat pemerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia Timur, khususnya di Pulau Morotai,” tutupnya.

Penulis: Ris
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga