Lingkungan
Miris! Tebing dan Pantai di Ternate Disulap Jadi Tempat Sampah
Pemandangan memprihatinkan terlihat di sejumlah kelurahan di Kota Ternate. Tebing, bantaran kali mati, hingga area pantai kini dipenuhi tumpukan sampah yang berserakan tanpa penanganan berarti dari pemerintah.
Pantauan Halmaherapost.com di lapangan, menunjukkan, kondisi terparah terjadi di Kelurahan Kalumata, Kelurahan Sasa RT 05, Kelurahan Gambesi, dan Kelurahan Fitu RT 06. Di beberapa titik, terutama di Kalumata yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Ngade, sampah menumpuk di tebing curam yang menghadap ke laut.
Karung-karung berisi plastik bekas, botol minuman, dan pecahan kaca tampak berserakan di antara bebatuan di bawah tebing. Tak hanya merusak pemandangan, kondisi ini juga menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu warga sekitar.
Ria, pemilik Rumah Makan Faeyza di kawasan Kalumata, mengaku kesal karena lokasi di sekitar tempat usahanya kerap dijadikan tempat pembuangan sampah oleh orang tak bertanggung jawab.
“Beberapa kali suami saya lihat ada orang datang pakai motor dengan dua keranjang di samping, langsung buang sampahnya. Kadang juga malam hari ada yang datang buang,” ujar Ria, Kamis, 6 November 2025.
Menurutnya, warga sekitar sudah sering menegur, namun tetap saja ada yang datang membuang sampah, terutama pada malam hari ketika situasi sepi.
“Kalau ada orang duduk-duduk di sini, biasanya kami ingatkan supaya jangan buang sampah ke bawah. Harusnya ada papan larangan atau tempat sampah di sekitar tebing ini,” tambahnya.
Sementara itu, kondisi serupa juga terjadi di Kelurahan Sasa RT 05. Warga setempat, Anwar, menjelaskan bahwa sebagian besar sampah yang menumpuk di pantai Sasa bukan dibuang oleh warga sekitar, melainkan kiriman dari laut.
“Kalau ombak besar dan air pasang, sampah terbawa sampai ke bibir pantai. Kadang baru dibersihkan, eh besoknya muncul lagi,” katanya sambil membersihkan kandang ayam miliknya.
Anwar menyebut, petugas kebersihan memang rutin mengangkut sampah di wilayah tersebut, namun volume sampah terus bertambah karena kiriman dari arus laut yang membawa limbah dari berbagai arah.
Di Kelurahan Gambesi, tumpukan sampah terlihat menumpuk di dalam barangka (kali mati) yang melintasi permukiman warga. Sementara di Kelurahan Fitu RT 06, tumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) bahkan sudah meluber hingga ke badan jalan.
Kondisi ini membuat warga khawatir akan dampak kesehatan dan pencemaran lingkungan, terutama di kawasan pesisir yang padat penduduk.
“Kalau begini terus, nanti bisa jadi sarang penyakit. Harusnya pemerintah lebih serius urus sampah di pesisir,” ujar seorang warga Gambesi.








Komentar