Tahanan Meninggal, Massa Geruduk Tiga Lembaga Hukum di Sula
Puluhan massa dari GMNI, GPM, IMM, serta warga Desa Umaloya turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa di depan Lapas Kelas IIB Sanana dan Kantor Kejaksaan Negeri Kepulauan Sula, Rabu 19 November 2025.
Aksi tersebut dipicu kematian seorang tahanan bernama Taufik Kailul, yang dinilai janggal dan belum mendapatkan kejelasan dari pihak berwenang.
Massa aksi menuding adanya unsur kelalaian dari tiga institusi hukum—Kejari Kepulauan Sula, Lapas Kelas IIB Sanana, dan Pengadilan Negeri Sanana—yang menurut mereka gagal memberikan penanganan cepat terhadap kondisi kesehatan Taufik sebelum akhirnya meninggal dunia.
Tak puas dengan penjelasan sebelumnya, keluarga bersama massa aksi menilai proses hukum dan prosedur penanganan terhadap almarhum terkesan lamban dan mengabaikan permintaan perawatan medis.
Dugaan penundaan penanganan inilah yang memicu kemarahan warga dan mendorong mereka menuntut pertanggungjawaban penuh dari ketiga lembaga tersebut.
Dalam aksinya, massa mendesak pihak Kejaksaan, Lapas, dan PN Sanana untuk membuka secara terang benderang kronologi kematian Taufik, serta memastikan tidak ada unsur kelalaian atau pelanggaran hak asasi yang terjadi selama masa penahanan.
Aksi protes ini berlangsung dengan pengawalan aparat keamanan, sementara pihak keluarga berharap kasus ini segera diusut tuntas agar tidak ada lagi tahanan yang mengalami nasib serupa.








Komentar