Omah Psikologi Seriusi Tingginya Fenomena Bunuh Diri di Halmahera Utara
Tingginya angka bunuh diri dalam tiga tahun terakhir di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) mendorong LSM Omah Psikologi Maluku Utara turun langsung melakukan psikoedukasi kesehatan mental kepada masyarakat, Rabu 03 Desember 2025.
Kegiatan ini digelar di dua desa, yakni Desa Kaliupa dan Desa Upa, sebagai bagian dari upaya penguatan literasi kesehatan mental di tingkat akar rumput.
Dalam kegiatan bertema pencegahan bunuh diri tersebut, Omah Psikologi menghadirkan tiga narasumber dari latar belakang keilmuan berbeda untuk membedah faktor risiko secara lebih menyeluruh.
Dari sudut pandang psikologi, Rany Monika Purba, M.Psi., Psikolog, menekankan pentingnya deteksi dini gejala depresi, pola komunikasi yang sehat dalam keluarga, hingga dukungan lingkungan terdekat sebagai langkah kunci mencegah tindakan fatal.
Sementara itu, ahli sosiologi Abdullah Totona, S.Sos., M.Hum, mengungkap adanya perubahan pola interaksi sosial, tekanan ekonomi, serta meningkatnya isolasi sosial yang berpotensi memperburuk kondisi psikologis masyarakat desa.
Melengkapi perspektif multidisiplin tersebut, Pendeta Cornelius R. Ray Ray, S.Th, memberikan pandangan teologis terkait peran spiritualitas sebagai ruang pemulihan, penguatan moral, serta sumber dukungan emosional bagi individu yang sedang menghadapi tekanan berat.
LSM Omah Psikologi Malut menyebut Halmahera Utara sebagai “titik fokus” program psikoedukasi mereka pada tahun ini. Langkah tersebut diambil mengingat tren kasus bunuh diri yang terus bergerak naik dan minimnya layanan kesehatan mental yang mudah dijangkau warga.
Melalui kegiatan ini, Omah Psikologi berharap masyarakat semakin peka terhadap tanda-tanda risiko bunuh diri sekaligus mampu membangun jejaring dukungan di lingkup keluarga maupun komunitas. Upaya kolaboratif tersebut diharapkan dapat menekan angka kasus dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan peduli kesehatan mental.








Komentar