HIV-AIDS di Halteng Mulai Serang Anak di Bawah Umur

Ilustrasi

Weda,Hpost- Kasus penderita Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), di Halmahera Tengah mengkhawatirkan selama 2 tahun terakhir. Anak-anak di bawah umur mulai tertular.

"Iya kasus HIV/AIDS di Halteng terdapat di IRT dan anak, bahkan pasangan suami istri juga kena," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Halmahera Tengah, Rija RajjanaRabu, 18 September 2019, saat ditemui Halmaherapost.com di ruangannya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Halmahera Tengah Halteng mencatat dari 2018 hingga Sepember 2019 terdapat 13 kasus penderita HIV/AIDS.

HIV/AIDS rupanya rentan menyerang Kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT). Buktinya, di Kabupaten Halmahera Tengah, ada IRT yang terserang penderita HIV/AIDS. Ini berdasarkan data dari dinas kesehatan (Dinkes) Pemkab Halteng.

Sesuai data dari tahun 2018 sampai tahun 2019, di halmahera tengah setidaknya 5 kasus baru HIV/AIDS pada September 2019 dan sebanyak 8 kasus pada tahun 2018. Sementara yang meninggal dunia sebanyak 6 penderita dan lainya masih dalam tahapan pengobatan.

Dari 5 kasus HIV/AIDS di Halmahera Tengah, di dalamnya ada yang berstatus IRT, Pasangan suami istri (Pasutri) hingga anak berumur 8 tahun.

Rija mengatakan, penderita HIV/AIDS ini terdapat di kalangan IRT, ini menunjukan bahwa bukan pada kelompok resiko, karena di Halmahera tengah tidak ada lokalisasi..

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Halmahera Tengah, Rija Rajjana

Ia menjelaskan, penyakit mematikan ini ada yang di dapat dari papua, sehingga menular hingga ke istri dan anak. Meski begitu penyakit ini tidak semua terjadi pada kecamatan di Halteng melainkan hanya di beberapa kecamatan, yakni di Kecamatan Weda dan Kecamatan Patani Barat.

Ia mengaku sudah ada langka-langka yang disiapkan Dinkes dan jajaran puskesmas di Halteng untuk memberikan penanganan apabila ada yang sudah terduga berdasarkan gejala awal.

"Langkanya kita sudah masuk dalam standar minimal, kita juga sudah rutin. Kalau ada yang kita duga,  kita langsung melakukan konseling untuk mendapatkan kesedian penanganan. Setelah itu kita ambil darah dan melakukan pemeriksaan di labaoratorium bahkan tes cepat. Karena kita berdasarkan gejala awal," jelas Kadinkes.

Halmahera Tengah, kata Kadinkes, sangat rentan dan beresiko karena berdekatan dengan Papua. Untuk itu diharapkan agar tidak sembarangan menggunakan jarum suntik dan jajan di luar.

"Jadi mereka yang sudah meninggal sudah dipastikan AIDS. Sementara yang masih dalam perawatan kita berikan pengobatan seumur hidup," ucapnya.

Sebelumnya pada tahun 2012 Halmahera tengah zero, tidak satupun penderita HIV/AIDS. Akan tetapi kini naik cepat sekali hingga mencapat 13 kasus.

"Halteng terendah dan naiknya cepat. Padahal 2012 kita Zero," tutupnya.

Penulis: Eno
Editor: Red

Baca Juga