Pertanian

Lebih Dekat Mengenal Agri Terra, untuk Petani Halmahera

Direktur Agri Terra Belanda, Cees Van Rij, Saat Dialog dengan tema "membangun Koperasi Modern" di Sofifi, Kamis 7 November 2019.

AGRI TERRA adalah lembaga konsultan kelas dunia yang berbasis di Belanda dan memiliki representasi di beberapa negara berkembang. Termasuk Indonesia. Agri Terra banyak menangani kelompok tani, Petani atau entitas agri bisnis.

Di Belanda Koperasi menjadi pemasok utama sektor pangan, karna di situ bergabung pelaku usaha dan Petani yang akhirnya membentuk entitas bisnis di bawah koordinasi Koperasi. Agri Terra mendampingi sebagai konsultan untuk Tata kelola, aspek pasar dan manajemen bisnis. Di ethopia juga Agri Terra menangani hal yg sama.

Di Indonesia Agri Terra telah meneken Nota  Kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI, pada 2018 kemarin. Dan agendanya  adalah mengembangkan Korporasi Petani model koperasi. Projectnya di Jawa Tengah untuk industri beras, dan Jawa Barat untuk pengembangan Susu.

Sementara di Maluku Utara adalah pengembangan hilirisasi industri kelapa, dan mitranya adalah KOPRA (Koperasi Rakyat Halmahera). Pada medio Agustus 2019 telah dilangsungkan Rapat Koordinasi dengan Kementerian Koperasi Ukm RI, Bank Indonesia dan Pemprov Maluku Utara di Sofifi. Dan rekomendasinya adalah KOLABORASI dan SINERGI antar instansi pemerintah dan swasta. Pelaku Usaha dan Petani untuk mengembangkan hilirisasi industri kelapa.

Komitmen Agri Terra adalah pendampingan hingga berdirinya industri skala besar yang share holders mayoritasnya adalah Petani atau Pemilik kebun kelapa. Dan pada Kamis 7 November 2019, siang tadi adalah momentumnya. yakni penandatanganan Kerjasama Agri Terra dan Koperasi Rakyat Halmahera (KOPRA) untuk mengembangkan hilirisasi industri kelapa.

Penandatanganan MoU Agri Terra dan Kopra

Dan tidak tanggung-tanggung. Mr Cees Van Rij Direktur Agri Terra datang langsung ke Kota Sofifi ibu kota Maluku Utara. Bersama rombongan Belandanya. terdapat dalam rombongan adalah salah seorang Pengurus Koperasi di Belanda yang omzet Koperasinya mencapai Triliunan rupiah pertahun. hmmm.. Luar biasa. Semoga kerjasama ini dapat menjangkitkan kesuksesan, serta terjadi transformasi tatakelola koperasi Belanda di Halmahera.

Dulu dari Maluku Utara, Belanda berjaya bahkan menguasai ekonomi dunia dengan VOC nya. Dan Halmahera memiliki potensi untuk bangkit. Dan untuk langkah pertama, adalah mengembalikan kejayaan Kelapa.

Kelapa Jaya, Malut Sejahtera dan Petani Bahagia.

Penulis: Sahrin Hamid

Baca Juga