Pemadaman Listrik

Listrik di Kota Weda Padam Selama Enam Jam

Weda, Hpost - Stok bahan bakar habis, empat kecamatan di Kota Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, mengalami pemadaman listrik, selama enam jam. Warga dipaksa bersabar karena PLN tidak dapat memberikan kepastian kapan listrik kembali dinyalakan.

Salah satu warga Kota Weda Nawar kepada Halmaherapost.com mengatakan terkait pemadaman ini, pihaknya meminta kepada pimpinan PT. PLN area Sofifi agar mengevaluasi kinerja Kepala PLN Weda.

"Pemadaman yang dilakukan oleh PLN dengan alasan stok minyak habis. Ini kan tidak masuk akal, seharusnya sebelum stok habis maka PLN sudah harus melakukan permintaan stok. Bukan sampai stok di kantor habis baru dilakukan permintaan," kata Nawar.

Sementara itu, Kepala PLN area Weda, kepada Halmaherapost.com mengatakan, kendala pemadaman lampu tersebut diakibatkan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) PLN Weda habis. Kehabisan BMM itu, disebabkan karena keterlambatan pengiriman BMM dikarenakan kelangkaan BBM B20 di Pertamina Ternate yang berdampak sampai sekarang belum ada droping BBM di PLTD Weda.

"Informasi sekarang kapal sudah loading di Sofifi, jadi dari Sofifi mobil tanki angkut ke Weda, perjalanan sekitar dua jam, mungkin jam 5 paling lama Jam 6 itu sudah menyala," katanya.

Fikar juga menjelaskan, pemadaman listrik ini tidak lama. Paling tidak 2 atau 3 jam saja.

"Dalam edaran rencana padam jam 3 tetapi tidak jadi karena stok masih ada untuk bertahan beberapa jam lagi, jadi bertahan sampai stok abis baru akan di padamkan," jelasnya.

Pemadaman lampu ini bukan hanya di Weda saja namun semua unit juga demikian seperti di Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Barat, dan Sofifi.

Pantauan Halmaherapost.com, sampai saat ini lampu di Kota Weda dan sekitarnya belum juga menyala.

Menanggapi kondisi tersebut, Sekretaris Komisi III, Munadi Kilkoda, mengatakan, pemadaman listrik secara total di kota Weda dengan alasan kelangkaan BBM B20 menunjukan PLN tidak punya perhitungan terhadap ketersediaan stok untuk beberapa hari dan bulan kedepan.

"Apalagi di edaran yang disampaikan belum bisa dipastikan sampai kapan pemadaman ini berakhir," kata Munadi.

Atas nama, Fraksi NasDem, Munadi menyayangkan kelalaian non teknis tersebut karena dapat berefek pada kerugian secara ekonomi.

"Banyak usaha yang digerakan masyarakat terpaksa tidak bisa melakukan aktifitas karena pemadaman ini. Kita belum menghitung total kerugian akibat pemadaman yg dilakukan, namun dipastikan ada kerugian. Kita berharap managemen PLN bisa membenahi masalah non teknis sehingga kedepan ini tdk lagi terjadi," tutupnya.

Penulis: Eno
Editor: Red

Baca Juga