Kesehatan

Sampah di Kota Weda Belum Tertangani

Sampah plastik yang masih berserakan dan belum tertangani di Pesisir Pantai Desa Fidi Jaya, Kota Weda, Halmahera Tengah, Sabtu 30 November 2019 || Foto : Eno/Hpost

Weda, Hpost – Volume sampah dengan kategori masih aman yang diklaim Dinas Lingkungan Hidup Halmahera Tengah diklarifikikasi oleh komunitas sadar sampah Sea soldier.  Hal itu disebabkan masih terdapat tumpukan sampah di jalan, selokan, dan bibir pantai yang belum tertangani dengan baik.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kabupaten Halmahera Tengah, Samsul Bahri kepada Halmaherapost.com, Jumat 29 November 2019 mengkalim bahwa sampah di Kota Weda masih masuk dalam kategori aman, dengan volume baru mencapai 3.559 Kilogram per hari, atau 106.770 kilogram (kg), per bulan, dengan total perkiraan 1.281.240 per tahun.

Pegiat Komunitas Seasoldier Maluku Utara (Malut), Albar kepada Halmaherapost.com, Sabtu 30 November 2019 mengatakan, pernyataan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Halteng keliru. Baginya cara hitung dan rekapan ini menurut dia tidak sesuai dengan data yang ada di lapangan.

Menurutnya, DLH hanya menghitung rekapan sampah yang terkafer di tong atau bak sampah yang disiapkan Pemda Halteng. Seharusnya sampah luar dari TPA juga dihitung seperti sampah yang berhamburan di jalan, selokan, sungai, dan pesisir pantai yang ada di kota Weda.

"Yang paling terpenting hitungannya sampah yang tidak terkafer pun harus dihitung," katanya.

Ia menilai, masyarakat yang sudah membuang sampah ke ambrol atau tempat sampah yang disiapkan oleh Pemda menunjukkan mereka sudah sadar akan sampah.

Himbauan Sadar Sampah di Pesisir Pantai Desa Fidi Jaya, Kota Weda, Halmahera Tengah, Sabtu 30 November 2019 || Foto : Eno/Hpost

Oleh karenaitu, perlu dipikirkan bagaimana masyarakat lainnya yang belum sadar. "Hal itu perlu harus ditangani bersama," ucapnya.

Ia juga menambahkan Kadis DLH harus memperbanyak lagi sosialisasi mengenai sadar sampah agar masyarakat menyadari itu.

"Masyarat sadar sampah harus perbanyak sosialisasi jangan hanya fisikinya yang dibangun," cetusnya.

Sampah di Kabupaten Halteng, tambah Albar, sudah memprihatinkan apalagi di Kota Weda dan daerah pesisir kecamatan lainnya.

Pemerintah daerah, baik pemerintah desa Seharusnya dari Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa yang berkepentingan itu menyediakan TPS di Kota Weda dan Tiap tiap Kecamatan yang ada di Desa.

“Harusnya ada pengelolaan, minimal ada bank sampah," ujarnya.

Ia juga berharap agar Dinas DLH harus melihat teman-teman komunitas Sadar Sampah seperti Seasoldier Malut dan Gerakan Weda Sadar Sampah (GWSS). Komunitas harus diajak bergabung untuk menangani sampah yang tidak terhitung.

Pantauan Halmaherapost.com, Minggu 1 Desember 2019, di Kota Weda terutama di sepanjang pesisir Pantai Desa Fidi Jaya dan Desa Were masih terdapat sampah buangan masyarakat yang masih banyak berhamburan.

Sampah plastik yang masih berserakan dan belum tertangani di Pesisir Pantai Desa Fidi Jaya, Kota Weda, Halmahera Tengah, Sabtu 30 November 2019 || Foto : Eno/Hpost

Sampah plastik mendominasi bibir pantai, padahal di sepanjang pantai itu sudah terpasang himbauan melalui papan reklame yang bertuliskan “sampah plastik yang tidak terurai hingga ratusan tahun’’ kenyataannya masih banyak warga yang membuang sampah di situ.

Sementara di Desa Nurweda, di pesisir pantai sedikit lebih bersoih dari pantai sebelumnya.

Salah satu warga Desa Nurweda ketika ditemui media ini mengatakan warga desa ini sudah tidak buang sampah lagi di pantai, beberapa hari lalu sudah ada sosialisasi dan pembersihan, itu dilakukan satu kali dalam satu minggu.

"Kita sudah membuat larangan untuk buang sampah ke pantai jadi warga mulai menyikapi itu dan setiap hari warga sapu rumput di pantai kemudian bakar, jadi kalau ada sampah di pesisir pantai lagi itu bukan masyarakat yang buang tetapi penyebabnya banjir yang membawa sampah itu ke pantai," jelasnya.

Meski begitu, warga itu mengakui masih ada juga masyarakat yang membuang sampah ke pantai lagi.

“Kita tidak tahu siapa, karena mereka buangnya malam sehingga paginya itu kita sudah melihat ada bungkusan sampah lagi di pantai, tetapi itu langsung di bersihkan oleh masyarakat yang bermukim di pesisir pantai itu," tutupnya.

Penulis:

Baca Juga