Kampus
Soal DO, Empat Mahasiswa akan Dimediasi dengan Petinggi Kampus

Ternate, Hpost - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Universitas Unkhair bersama Dewan Perwakilan Mahasiswa (Persma) menggelar rapat pertanyaan sikap terkait empat mahasiswa Unkhair yang di Drop Out. Dalam pernyataan sikap tersebut, BEM dan Persma Unkhair akan memediasi mahasiswa bersangkutan dengan petinggi kampus.
Empat mahasiswa itu terlibat dalam aksi memperingati hari Kemerdekaan Papua, 2 Desember 2019 di depan kampus Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Atas berbuatan itum berdasarkan SK nomor: 1860/UN44/KP/2019 yang ditandatangani Rektor Unkhair, Husen Alting, empat mahasiswa yang di-Drop Out (DO), itu Fahrul abdulah, Ikram Alkatiri, Fahyudi Marsaoly, dan Arbi M. Nur
Rapat pertanyaan sikap ini dilangsungkan di gedung unit kerja mahasiswa universitas khairun, dalam rapat itu ada berapa poin yang dibijaki diantaranya mengenai aksi cabut tuntutan SK DO empat mahasiswa Universitas Khairun, yang berakhir dengan kericuhan dan kekerasan, Senin 30 Desember 2013 kemarin.
Disamping itu, dalam penyampaiaan pambahasan itu juga salah satunya daftar nama-nama 21 mahasiswa Universitas Kahirun yang terkait di DO. Empat nama DO termasuk dama daftar 21 Mahasiswa. Namun, 17 belas mahasiswa itu dipertimbangkan kampus karena dianggap masih semester awal atau belum terpapar 'radikalisme'. Mereka tak diberikan sanksi.
"Terkait 4 mahasiswa yang diberehentikan ini sudah dipertimbangkan dan diputuskan melalui rapat senat universitas, dan itu ditadatangani 29 orang yang hadir," ucap Fahmi, Perwakilan Mahasiswa Unkhair (Persma) Unkhair dalam pernyatan sikap.
Untuk mencari solusi dari masalah ini, Badan Eksekutif Mahasiswa akan berkordinasi kepada empat mahasiswa yang di DO itu untuk memediasi lebih lanjut ke pihak kampus. Namun, jika dalam meidiasi nanti tidak ada tindakan kongkret yang solutif maka pihaknya akan mengambil langkah lain.
"Kita akan ambil langkah, tapi saya tidak mengiyakan aksi demonstrasi," tambahnya.
Komentar