Olahraga

KONI Malut Minta Pemprov Peduli Anggaran Prestasi Olahraga

Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia, Maluku Utara, Djasman Abubakar || Foto : Istimewa

Ternate, Hpost - Olahraga adalah instrumen penting. Dan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020 di Papua, merupakan agenda nasional. Hal ini merupakan barometer untuk mengukur sejauh mana, daerah sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), guna mengurus prestasi olahraga.

"Jadi, kalau ada daerah yang tidak mengurus olahraga, maka daerah tersebut bukan bagian dari NKRI".

Kalimat tegas itu disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku Utara, Djasman Abubakar.

Menurut Djasman, prestasi olahraga tidak terlepas dari pendanaan atau anggaran. Pada tahun ini, Maluku Utara akan mengikuti pesta olahraga multi event PON di Papua.

"Ada anggaran hibah yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) kepada kami (KONI Malut-red) sebesar Rp 4,8 miliar, tapi itu tidak cukup. Dana itu bukan semata-mata untuk pembinaan atlet, melainkan dibagi untuk kegiatan-kegiatan di tahun ini. Kalau dihitung-hitung, khusus PON dan Pelatihan Daerah (Pelatda) bagi atlet PON hanya Rp 500 juta saja. "ungkapnya kepada Halmaherapost.com diruang kerja, Rabu (8/1/2020).

Dari pertimbangan itulah, lanjut Djasman, KONI Malut berharap kepada Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba untuk memperhatikan masalah pendanaan atau anggaran bagi atlet PON.

Kenapa? dijanjikan pendanaan atau anggaran tambahan akan diakomodir pada APBD-Perubahan di bulan Oktober. Sementara di bulan tersebut sudah dekat dengan perhelatan PON.

"Maka saya berharap ada solusi lain yang dilakukan Pemprov terkait hal itu. Karena mengingat PON merupakan agenda nasional," pintanya.

Terkait perhelatan PON, papar Djasman, dari 24 Cabang Olahraga (Cabor) yang mengikuti Pra Kualifikasi PON 2019, Maluku Utara meloloskan 14 Cabor diantaranya tinju, sepakbola, futsal, muaythai, karate, kempo, dayung, tenis meja, biliar, bulutangkis, pencak silat, atletik dan bermotor.

"Dari 14 Cabor, ada 63 atlet yang nanti bertanding. Nantinya ke 63 atlet akan mengikuti program pelatda. Bagi cabor perioritas seperti tinju, futsal dan muaythai, akan mengikuti pelatda dan Training Cente (TC) luar negeri guna kembali meraih prestasi," harapnya.

Untuk diketahui, pada PON 2016 di Bandung, Jawa Barat, Maluku Utara hanya mampu finis di peringkat 30 dengan raihan 1 medali emas, 1 medali perak dan 2 medali perunggu. Medali-medali tersebut disumbangkan Cabor Tinju dan Futsal.

Penulis: Awi
Editor: Red

Baca Juga