Tertutup Soal Anggaran, Wali Murid dan Guru Minta Kepsek SMK Negeri 3 Dicopot

Sanana, Hpost - Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Sanana diduga tertutup pengguanaan dana rehab dua lokal sekolah sebesar Rp 100 juta tahun 2018. Olehnya itu keresahan guru dan wali murid langsung direspon oleh Komisi IV Dewan PerwakilanRakyat Daerah Provinsi Maluku Utara, dalam kunjungan kerja Senin 20 Januari 2020, kemarin.

Sebelumnya, para guru dan orang tua murid menuntut agar Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba agar berhentikan Saleh Umasangaji dari jabatan kepala sekolah. Hal ini disebebkan, Kepsek SMN 3 Sanana Saleh Umasangaji tidak pernah membuat rapat tentang penundaan-penundaan pencairan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) 2019.

Salah satu guru honorer, Ucin Umagapi mengatakan, Kepsek tertutup mengelolaan dana BOS. Bahkan, hingga saat ini gaji guru honor belum terbayar.

"Kondisi sekolah sekarang sangat memperhatikan, seperti kursi banyak mengalami kerusakan," katanya.

Ucin mengaku kondisi sekolah SMK N 3 Sanana saat ini sangat memperhatinkan, bahkan Kepsek tersebut hanya mendatangi sekolah pada pagi hari dan pulang pada pukul 10.00 WIT.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Malut, Haryadi Ahmad usai bertemu dengan sejumlah guru dan orang tua murid mengatakn telah mendengar semua keluhan wali murid dan guru. Permintaan untuk mencopot kepala sekolah juga telah diterima.

Politisi PBB yang didampingi Makmurdin Mus, Abdul Malik Silia, Muhamad Abu Samad dan Ibram  menyampaikan, penggunaan dana BOS yang menurut keluhan dewan guru tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan ada lagi beberapa masalah lainnya.

“Setelah kami kembali ke Kota Ternate, kami akan memanggil Dinas Pendidikan Provinsi untuk menyampaikan aspirasi warga maupun dewan guru,” jelasnya kepada sejumlah media usai pertemuan wali murid dengan guru.

Haryadi melanjutkan kewenangan mengantikan kepala sekolah adalah dinas terkait. Tetapi sementara waktu sudah ada Pelaksanaan Harian (PLH) SMK Negeri 3. Jadi tidak harus menunggu lama DPRD tetap mendorong penyelesaian masalah ini.