Infrastruktur
Proyek Ipal di Awer Kaluarkan Bau Tak Sedap
Jailolo, Hpost - Warga Desa Awer Kecamatan Sahu Timur keluhkan pembangunan Instalasi Pembuangan Air Limbah (Ipal) yang dinilai belum tuntas dan mengeluarkan bau tidak Sedap.
"Tempat penampungan yang pertama dan kedua bocor jadi air limbah itu terbuang keluar sehingga mengeluarkan bau tidak sedap," kata Salah satu warga Desa Awer Wahyu saat disambangi dirumahnya Kamis 23 Januari 2020,
Kebetelulan rumah Wahyu berdekatan dengan proyek Ipal. Ia menyatakan Ipal yang dibangun dari bulan Oktober.
Proyek Ipal dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Halbar bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan nilai kontrak sebesar Rp 561 juta ini masih menyisahkan 59 hari pekerjaan dengan waktu pekerjaan 160 hari kalender yang terhitung semenjak 15 Oktober 2019.
Berdasarkan pantauan Halmaherapost.com di lokasi proyek, tampak ada dua bak penampungan yang mengalami kebocoran dengan mengeluarkan air limbah. Baunya menyengat tak sedap ketika didekati. Bahkan, penutup limbah pun belum dibuat.
"Jadi kami disini kalau makan itu mestinya tutup hidung, apalagi di waktu sore sampai malam itu dia bau sekali". Ucap Wahyu.
Iya juga menyebutkan beberapa warga yang rumahnya berdekatan dengan Ipal merasa resah karena cium bau tidak sedap yang dikeluarkan dari proyek Ipal tersebut.
Dan iya juga menambahkan ada sekitar 46 rumah yang limbah rumah tangganya mengalir ke Ipal.
Wahyu juga menjelaskan, saat proyek Ipal dibangun, dirinya tidak berada di rumah karena waktu itu iya lagi kerja di luar.
"Jadi Ipal ini dibuat pas disamping kamar mandi saya, jadi sebelum itu saya sudah bilang ke mereka memang batas tanah kami pas di kamar mandi tapi jangan buat berdekatan karena takutnya terjadi longsoran tanah sehingga takutnya ambruk tembok dari kamar mandi," jelasnya.
"Kemarin itu dari pihak PU yang tangani proyek Ipal ini mau tutup tapi saya sendiri tidak mau karena bak penampungan masih ada yang bocor, jadi saya bilang ke mereka lebih baik diperbaiki dulu penampungan yang bocor, setelah itu baru bisa ditutup," jelas Wahyu.
Ia mengaku, dua hari sebelumnya PU sudah menyedot air limbahnya, tetapi karena banyak rumah yang dialiri air limbah sehingga dua bak penampungan sudah penuh.
Sebenarnya Ipal ini harus dibuat jauh dari pemukiman karena warga sekitar sini kalau sering hirup baunya yang tidak sedap ini otomatis jadi penyakit.
"Menghabiskan anggaran dengan ratusan juta tetapi pekerjaannya model itu masuk akal dimana," kesal wahyu.
Menurut warga sekitar proyek Ipal tersebut sudah tiga kali berganti nama pihak ketiga yang dari awal ditangani oleh CV. Teluk Rapah dan kemudian berganti Cv. nursita Jaya dan terakhir dari KSM. Baruga.
Komentar