STQ

PUPR Malut Pastikan Masjid Raya Rampung Sebelum STQ

Lokasi Pembangunan Masjid Raya Sofifi

Sofifi, Hpost - Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Malut optimis pembangunan Masjid Raya Sofifi rampung tepat waktu.

Itu karena permintaan Gubernur Malut KH. Abdul Gani Kasuba, sebab di Tahun 2021 nanti Sofifi menjadi taun rumah Seleksi Tilawatil Quran (STQ).

Kepala Dinas PUPR Malut, Santrani Abusama kepada Wartawan, Selasa 25 Februari mengatakan, PUPR akan memaksimalkan membangun Masjid Raya Sofifi, dengan harapan bisa dipakai untuk persiapan STQ di Tahun 2021.

"Kenapa harus secepatnya diselesaikan, karena di Tahun 2021 Insyallah Maluku Utara menjadi tuan rumah STQ Nasional," kata Santrani.

Meskipun Masjid Raya Sofifi dikerjakan cepat, tapi lanjut dia, harus melalui mekanisme pekerjaan atau sesuai dengan aturan. Maka dari itu, dia meminta kepada wartawan dan masyarakat harus mengawasi pelaksanaan pembangunan.

"Kami tidak mau kerja cepat, tapi melanggar aturan, tapi yang kami mau itu, kerja cepat tapi tidak melanggar aturan,"ujarnya.

Santarani menuturkan, pekerjaan harus diselesaikan tepat waktu, karena dihitung mulai pelelangan tender selama satu bulan, jika dilaksanakan pada bulan Maret, pasti bisa diselesai waktu pekerjaan.

Dengan asusmsi waktu pelaksanaan pekerjaan terhitung selama 12 bulan atau satu tahun tetapi dipakai hanyalah delapan bulan.

"Meskipun sebagian belum selesai tapi menurut saya bisa dipakai, nanti baru bisa diselesaikan secara keseluruhan," ungkapnya.

Lebih jauh, mantan Kadis Perkim Malut ini menyampaikan, tahap pertama yang disiapkan adalah pembangunan Masjid-nya.

Sementara fasilitas pendukung dilanjutkan tahap ke dua. Mengapa ada tahap ke dua dalam perkerjaan? karena dalam aspek anggaran mencapai Rp 38 Miliar, dengan total secara keseluruhan Rp 40 Miliar untuk dipakai pengawasan dan perencanaan dan sebagainya, itu dipakai untuk badan Masjid agar bisa selesai.

"Untuk sementara ini, kami masih persiapkan lelang, kemungkinan lusa telah disiapkan, karena ini sudah diserahkan ke ULP dan bisa diproses," tuturnya.

Dikatakan Santrani, pekerjaan pembangunan sedikit terlambat karena ada 'review design model' yakni Mlmasjid ala Turki. Tapi Gubernur Malut minta pembangunan Masjid Sofifi harus ada perpaduan dengan kebudayaan yang ada di Maluku Utara.

"Sembari menunggu Rekayasa Lapangan dan Kaji Ulang Desain (Review Design), maka saat ini kita masih memakai gambar awal dengan kolom yang sudah didesain sekarang," ucapnya.

Pembangunan Masjid Raya Sofifi Bisa Dipakai Konsep Babari. Karena Masjid Raya Sofifi bukan saja milik Pemrov melainkan milik masyarakat Maluku Utara. Maka pada waktu tertentu akan dibuat konsep babari atau gotong royong agar semua merasa memiliki rumah suci ini.

"Masyarakat atau pegawai bisa membantu dengan tenaga, asalkan jangan membantu dengan uang," terangnya.

Penulis:
Editor: Red

Baca Juga