Sensus Penduduk

Belum Maksimal, BPS Minta Masyarakat Respon SP Online 2020

Istimewa

Ternate, Hpost - Nampaknya, penerapan Sensus Penduduk (SP) berbasis Online yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun ini, belum berjalan sempurna. Bagaimana tidak, setelah dibuka sejak 15 Februari 2020, baru 3597 Kepala Keluarga (KK) dari 316.136 KK di Provinsi Maluku Utara yang mendaftar.

Menurut Ketua Markas Koordinasi SP 2020 Malut Bukhari Fauzul Rahman, jumlah warna Maluku Utara yang suda mendaftar barulah 1 persen.

Kendala utama belum maksimalnya proses SP Online ialah, jaringan internet.

"Baru 30 desa dari 1196 desa yang menggunakan jaringan internet 4G. Jadi kita akui, memang butuh akses internet dengan jaringan yang kuat," tegasnya, Senin 2 Maret 2020.

Diterapkannya SP Online antara lain, mampu menjangkau penduduk yang susah ditemui. Seperti pengusaha dan lain sebagainya.

Selain itu, sosialisasi terus dilakukan guna mengajar dan memahami masyarakat akan SP Online.

"Namanya juga mandiri atau dilakukan sendiri, jadi butuh kesadaran masing-masing. Mudah-mudahan dengan sisa waktu ini, masyarakat Malut lebih banyak mendaftar," akunya.

Dari 10 Kota dan Kabupaten di Maluku Utara. Baru Kota Ternate yang banyak melakukan SP Online, yakni sebanyak 969 KK. Disusul Kota Tidore Kepulauan sebanyak 760 KK dan Kabupaten Halmahera Utara 647 KK.

Hasil data tersebut dihitung per 1 Maret 2020. Sedangkan dua terendah dalam SP Online adalah Kabupaten Taliabu dengan 12 KK dan Kabupaten Halmahera Tengah dengan 67 KK.

Sembari menambahkan, sosialisasi dan pembagian brosur tengah dilakukan pada semua Kota dan Kabupaten. Dan yang paling penting, masyarakat tidak perlu khawatir akan kebocoran data atau apa pun.

Penulis: Awi
Editor: Red

Baca Juga