Pemberitaan Covid-19
Cenderung Tertutup, Jubir Covid-19 Halmahera Barat Disoroti Pakar Media
Jailolo, Hpost - Tertutupnya informasi mengenai perkembangan Covid19 di Halmahera Barat membuat Juru Bicara Tim Satuan Gugus Covid19 di daerah itu mendapat sorotan dari Akademisi Ilmu Komunikasi UMMU Ternate, Dr. Helmi Alhadar.
Wartawan peliputan Halmahera Barat (Halbar) mengaku kesulitan akses informasi mengenai perkembangan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari Kecamatan Ibu yang dirujuk ke RSUD Chasan Boesoeiri Ternate.
Jubir Satgus Covid 19 Halbar, Rosfintje Kalengit yang juga Kepala Dinas Kesehatan itu mengabaikan pertanyaan para wartawan yang dilayangkan melalui WhatsAppnya.
Sikap diam yang ditunjukkan Jubir Satgus Covid 19 Halbar itu disoroti Pakar Media Dr.Helmi Alhadar saat dikonfirmasi via telepon Selasa 31 Maret 2020.
Helmi mengatakan, sementara ini masyarakat berhak mengetahui informasi mengenai perkembangan soal Covid-19 karena menyangkut dengan keselamatan masyarakat itu sendiri, dengan masyarakat mendapatkan informasi yang benar masyarakat bisa mengetahui keadaan mereka saat ini.
"Jadi untuk itu Jubir Satuan gugus penanganan Covid-19 Halbar harus stand by dengan memberikan informasi yang apa adanya untuk menghindari informasi yang tidak bertanggungjawab atau informasi hoax,” harapnya.
Mantan Pemred Mimbar Kierha ini berharap, sebagai juru bicara harus terus menyampaikan informasi kepada publik secara transparan.
"Karena dalam Ilmu Komunikasi itu salah satu teori yaitu "komunikasi mengurangi ketidakpastian" jika orang dalam keadaan tidak pasti informasi itu bisa berkembang liar dan itu sangat berbahaya dapat menimbulkan ketidaknyamanan, masyarakat juga akan bertanya-tanya," jelasnya.
"Dan adanya potensi dapat melahirkan informasi hoax untuk itu saya berharap bahwa Jubir satuan gugus (Satgus) penanganan covid19 Halbar harus proaktif," kata Helmi yang baru saja menyelesaikan gelar Doktornya di Universitas Padjadjaran Bandung ini.
Dia melanjutkan, dalam konteks ini tugas Satuan Gugus penanganan Covid-19 Halbar ini harus bekerja sama dengan wartawan secara baik untuk menghindari informasi-informasi hoax, ketika informasi tidak didapat secara tepat maka dikhawatirkan ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dengan memanfaatkan media sosial ini dengan informasi yang liar yang tidak jelas sumbernya.
"Begitu juga bagi wartawan harus bekerja secara profesional karena ini masalah kemanusiaan dan ini juga masalah yang sangat sensitif semua harus bertanggung jawab terhadap negara dan daerah kita masing-masing," ujarnya.
Helmi juga berharap media juga harus bekerja sama dan harus menulis secara objektif, benar dan tepat biar masyarakat bisa memahami keadaan yang sesungguhnya, supaya masyarakat juga ikut kerja sama dan ikut melaksanakan apa yang diinginkan oleh Pemerintah.
"Pemerintah harus terbuka dan membuka akses informasi seluas-luasnya. Perlu adanya kerja sama yang baik antara tim Satgus penanganan Covid-19 Halbar dan para wartawan," cetus nya.
"Jadi kalau adanya kerja sama yang baik antara Jubir Satuan gugus dengan wartawan ini maka Insyaallah informasi hoax itu dapat diredam dengan informasi yang jelas kalau tidak maka dapat melahirkan yang informasi yang liar," pungkasnya.
Komentar